Langsung ke konten utama

Sehari bersama Babe Idin di Sangga Buana

Bismillahirrahmaanirrahiim...



Assalamu'alaikum Wr Wb, teman teman ....^^


Yeeeee, jalan-jalan! Bukan jalan-jalan biasa loh. Tapi, luarrrr biiiaaassaaaa. Hari Sabtu/ 13 April 2013 lalu, Saya dan teman-teman sekelas (AS12A) jalan-jalan bin kunjungan ke Sangga Buana Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta, Indonesia (wihh, lengkap amat).  Sesampai di sana kami langsung di sugguhkan pemandangan hijau. Dan mau tau hal pertama apa yang kami lakukan? Yap, foto-foto (hehe, jepret sana, jepret sini). Habis foto-foto, kami menuju tempat Haji Chaerudin atau biasa disapa dengan Bang Idin/Babe Idin. Beliau lah yang membuat Kali Pesanggrahan yang dahulu sungainya kotor dan banyak sampah. Kini menjadi bersih dan pohon-pohonnya yang hijau dan rindang. Dan sekarang Babe Idin tidak sendiri, beliau bersama Kelompok Tani Sangga Buana berusaha untuk terus menjaga Kali Pesanggrahan. 



Kunjungan kami bukan sembarang kunjungan. Tentu kami punya tujuan. Terkait Mata Kuliah Manajemen Syariah tentang Leadership. Banyak hal yang ingin kami ketahui dan pelajari dari semangat Babe Idin, motivasi beliau dan cara beliau bisa membuat Kali Pesanggrahan WOW bin WAW!

Kami pun diantar oleh kaka-kaka relawan ke pendopo. Setalah menuggu cukup lama, akhirnya Babe Idin pun datang dengan kendaraanya yang lagi-lagi bikin kami WAW (hehe). “Babe Idin menunggangi kuda? Subhanallah, keren!” ucap saya yang hampir setengah tidak percaya. (Jadi, pengen nunggangi kuda ^_^)

Babe Idin dan Kudanya :D
Disana Babe Idin memberikan semangat buat kami untuk memiliki Mentalitas JAWARA. Mentalitas JAWARA adalah Sabar, Tawadhu dan Ikhlas. Selain itu, Babe Idin juga menerangkan, bahwa Orang Pintar belum tentu Paham, tapi Orang Paham sudah tentu Pintar. Kata-katanya sederhana, tapi ‘nyes’ ngena banget. Kami pun akhirnya paham, sebagai mahasiswa kami haruslah menjadi mahasiswa yang memiliki intelektual paham. 

Babe Idin juga mengingatkan Alam ini bukanlah warisan, tetapi titipan anak cucu. Dan pesan Babe Idin yang lebih dari ‘nyes’ menurut saya adalah Almamater bukan untuk mencari kerja, tetapi senjata untuk menciptakan kerja. Nah tuh, misinya para mahasiswa. Apalagi kami yang fokus di ekonomi. SEMANGAAAAT...!!!

Setelah makan siang dan shalat zuhur, saya dan teman saya Oca masih penasaran dengan kaka-kaka relawan di Kali Pesanggrahan. Alhamdulillah akhirnya kami berdua mendapatkan kesempatan untuk bertanya. Karna pertanyaan-pertanyaan ini seolah-olah sudah muter-muter di kepala, ingin segera menemukan jawabannya. Dengan senang hati Kak Vitha dan Yeni pun mau berbagi dengan kami.

Ternyata eh ternyata, Kak Vitha adalah salah satu mahasiswa jurusan Manajemen yang sudah sejak SMA menjadi relawan di Kali Pesanggrahan loh (wih, hebat ya). Alasan Kak Vitha menjadi relawan adalah karena kecintaannya pada lingkungan dan kelinci salah satunya. Jadi, dengan senang hati Kak Vitha selalu membersihkan kandang kelinci dan merawat mereka. Hal-hal unik pun tentu Kak Vitha dan Yeni pernah alami, mulai dari kelinci yang lepas sampai kuda. Wah, bisa kebayang tuh hebohnya seperti apa. Sama halnya seperti Yeni, siswi kelas 3 SMK ini juga sangat suka dengan lingkungan yang bersih dan asri. Dan tentunya semua ini mereka lakukan benar-benar dari lubuk hati mereka yang paaaaliiiing dalam, hehe (lebay sedikit ya). 

Kiri: Yeni, Kak Vitha dan saya
Wah, jalan-jalan bin kunjungan hari itu benar-benar membuat saya mempunyai ide dan semangat untuk menjadikan kampung halaman mama dan ayah saya di Sambas, Kalimantan barat menjadi tempat wisata alam yang indah. Aamiin. Doa in ya...! ^^

Terima kasih Ya Allah, engkau memberikan saya dan teman-teman saya kesempatan untuk banyak belajar melalui Babe Idin. 
Semoga kami dapat selalu menjaga alam-Mu, ciptaan-Mu.
Oya, terima kasih juga buat Kak Vitha dan Yeni ya....
:D
 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRADISI MAKAN SAPRAHAN: Keindahan Budaya di Kabupaten Sambas

TRADISI MAKAN SAPRAHAN: Keindahan Budaya di Kabupaten Sambas Assalamualaikum. Hello semuanya. Kalian mungkin sudah sering dengar dan baca bahwa Indonesia memiliki 17.504 pulau dan 1.340 suku. Kekayaan alam dan budaya negeri pertiwi inilah yang menjadikan Indonesia dikenal dunia, memiliki banyak potongan ‘surga’ yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Panorama alam Indonesia yang menawan juga indah menjadi salah satu alasan banyaknya traveller mancanegara berbondong-bondong terbang ke Indonesia. Bahkan masyarakat Indonesia, termasuk saya, mengukir mimpi dapat mengelilingi berbagai daerah di negeri tercinta.

Mencoba Perawatan di ZAP Pontianak Pertama Kalinya di Tahun 2024

Meja resepsionis Klinik Kecantikan ZAP   Untuk pertama kalinya Bee melakukan perawatan  di Klinik Kecantikan ZAP , Pontianak. Kalau perawatan, Bee biasanya paling mentok ke salon. Sedangkan perawatan di Klinik Kecantikan belum pernah sama sekali. Bulan November lalu sempat tuh kepikiran pengen perawatan facial di salon karena habis pulang jalan-jalan dari Natuna dan membawa 'oleh-oleh' wajah gosong hehe. Tapi akhirnya gak pergi-pergi ke salon karena Bee enggak sanggup dengan rasa sakitnya.  Nah, Jumat kemarin lah (05/01) dimana Bee mencoba pengalaman baru dan merealisasikan niat perawatan yang tertunda. Bee memberanikan diri mencoba perawatan wajah di ZAP, yaitu IPL Rejuvenation dan perawatan ketiak, yaitu  underarm  hair removal combo . Semoga cerita Bee saat perawatan di sana membantu memberikan gambaran buat kalian yang juga belum pe rnah tapi pengen nih coba perawatan di Klinik Kecantikan ZAP. 

Perjalanan EPIC Perayaan Ulang Tahun ke 30 di Jogja

Happy birthday to me, happy birthday to me, happy birthday, happy birthday, happy birthday to meeeee, " nyanyiku dengan rasa bahagia sembari menikmati keindahan pemandangan matahari terbenam di Candi Ratu Boko. Kalau tahun 2022 lalu Bee menghadiahkan diri dengan menonton pertunjukan Tari Kecak dan Tari Api di Pura Uluwatu Bali , maka tahun 2024 ini Bee merayakannya di daerah dengan julukan Kota Gudeg. Kedatangan Bee kesana demi merealisasikan my thirtieth birthday wish list , yaitu menyaksikan sunset di Candi Ratu Boko dan menonton pertunjukkan Sendratari Ramayana di Candi Prambanan. “Iya, Bee memasuki fase angka tiga. Ya Allah! Masya Allah, Alhamdulillah.” Jujur saja rasanya panik sedikit haha, tapi banyak happy nya karena Bee bangga dan bersyukur dengan apa yang telah Bee lewati sampai tiga puluh tahun ini *butterfly hug . Oleh karena itu, Bee ingin memberikan reward dan hadiah ke diri sendiri dengan traveling ke Yogyakarta. Bee di Pura Uluwatu, sebelum menonton pertunjukan Ta