3 Aktivitas Seru Explore Sungai Kapuas |
Assalamu’alaikum. Hei
semuenye. Ape kabar? *bahasa melayu Pontianak mode on, hehe.
In my previous blog post,
Bee sudah ceritain bagaimana serunya keliling Kota Khatulistiwa seharian. Mulai
dari berkunjung ke Taman Digulis, Museum, Rumah Radakng hingga ke ikonnya
Pontianak – Tugu Khatulistiwa.
BACA: Satu Hari Keliling Pontianak
BACA: Satu Hari Keliling Pontianak
Nah blog post kali ini,
masih seputar wisata menarik di Pontianak tapi dengan sensasi
yang berbeda. Apa itu?
Eng ing eng… Explore Sungai
Kapuas.
As we know, Kapuas river is
the longest river of Indonesia. Jadi ya sebagai anak yang tembuninya di
Pontianak. I am so proud to be anak Pontianak.
Jika kalian pergi ke
Pontianak menggunakan pesawat, maka beberapa menit sebelum landing. Kalian akan
disambut dengan pemandangan aliran sungai yang berkelok-kelok berwarna coklat.
Belum lagi cabang anak sungainya yang banyak. Namun sayang, sebagian hutan sudah
gundul. Miris ya?
Selain Tugu Khatulistiwa,
Sungai Kapuas juga menjadi ikon Kalimantan Barat. Bahkan ke eksotisan sungai
ini abadi dalam sebuah lagu ciptaan Alm. Paul Putra.
“Sungai Kapuas punye cerite. Bile kite minom ae'nye. Biar pon pegi jauh ke mane Sunggoh susah na' ngelupakannye. Hei Kapuas. Hei Kapuas.”
Begitulah bait akhir dari
lagu berjudul Aek Kapuas (Sungai Kapuas). Tapi ketika berkunjung kesini, jangan
benaran diminum ya guys. Karena sungai ini sudah mulai tercemar limbah akibat
aktivitas penambangan emas dan perak.
Tapi tenang saja. Banyak
cara untuk dapat explore sungai terpanjang di Indonesia ini. Apa saja itu? so
here we go.
1. Serunya Bermain Kano di Sungai Kapuas
Buat kalian yang suka
olahraga air. Bisa nih cobain main kano di Sungai Kapuas. Sepanjang sungai,
kita dapat melihat pemandangan berupa bangunan-bangunan tua, Masjid Jami, rumah-rumah
warga, dan jembatan.
Pihak yang menyediakan perahu
kano juga lumayan banyak. Tempat penyewaan yang Bee datangi adalah
terdapat di gang sebelah Mall Ramayana.
Biaya untuk dapat bermain
perahu kano ini sangat terjangkau, yaitu Rp.15.000,- /jam. Fasilitas yang
diberikan selain perahu kano yang terbuat dari fiber, juga ada baju pelampung.
Jadi buat kalian yang nggak bisa berenang (seperti Bee), don’t worry be happy.
Berhubung yang main kano sangat banyak, alhasil Bee dan Kak Maya baru kebagian main kano sekitar jam setengah
lima sore. Arus sungai saat itu cukup kuat. Tapi masih tetap tahap aman buat
main kata bapak yang punya kano.
“Supaya nggak capek. Pertama mendayungnya melawan arus, ke arah jembatan. Jadi nanti ketika kembali pulang, mudah,” saran si bapak.
Selain bermain kano, ada
juga Wake Skate. Olahraga air ini menggunakan media papan selancar yang ditarik
speed boat. Olahraga ini seperti bermain skate board. Bedanya wake skate
mainnya di air. Tertantang ingin coba? Sama Bee juga :D hehe. Maybe next time
I’ll try it.
Are you ready, Kak Maya? |
Main kano yey~ |
Mari mendayung |
Perasaan Bee setelah main
kano itu campur aduk. Antara seru bahagia dan sedih. Seru bahagianya karena
atas izin Allah bisa menikmati Sungai Kapuas dari sudut yang berbeda. Apalagi
ini first experience Bee mendayung kano. Jadi jelas excited banget.
Kalau sedihnya karena lupa
bawa pakaian ganti. Buat kalian yang mau main kano, siapkan pakaian ganti.
Jangan seperti Bee! Udah tau mau main air, kenapa bisa santai banget nggak bawa
pakaian ganti. Alhasil pulang dengan baju basah.
Ada lagi yang bikin Bee
sedih. Saat main kano, perahu Bee sering banget tabrakan. Bukan tabrakan dengan
perahu kano lain. Melainkan tabrakan dengan kantong keresek, bungkusan nasi,
popok, bungkusan makanan, dan banyak lagi. Bahkan Bee sempat lihat ikan-ikan mengambang
gitu. Nggak ngerti itu ikan datang dari mana. Tiba-tiba udah lewat disamping
perahu kano Bee. Jadi waktu itu antara nahan jijik dan sedih.
Can you spot something wrong in this pic :( yap, sampahnya. |
Bee harap kedepannya sungai
Kapuas menjadi bersih dari sampah. Aamiin. Ini jelas memang menjadi PR untuk
pemerintah daerah. Tapi kebersihan sungai juga menjadi tanggung jawab kita
semua. Baik itu masyarakat sekitar atau wisatawan. Setujuuuu? Setujulah ya.
*Tos*.
Oh ya, keseruan bermain kano ini ditemani Kak Maya. Terima kasih sudah diajakin main kano, kak. Terus buat teman Kak Maya (lupa namanya siapa, hehe), thank you buat tumpangannya. :)
2. Menyusuri Sungai Kapuas Dengan Kapal Wisata
Misalkan nggak terlalu suka
main air, kalian tetap bisa menyusuri sungai terpanjang di Indonesia ini kok. Yaitu
dengan menggunakan Kapal Wisata atau disebut juga Kapal Galaherang. Cukup bayar
tiket Rp.15.000,- sudah bisa duduk manis dan menikmati suasana di Sungai
Kapuas.
Sembari menjelajahi sungai,
kamu bisa menikmati makanan ringan dan minuman yang dijual. Tapi ya jangan
kaget sewaktu lihat harganya. Bagi Bee sih luaaaar biasa mahalnya. Satu gelas
es milo saja dibandrol dengan harga Rp.8.000,-. Tapi ya maklum juga sih,
namanya juga tempat wisata. Jadi harganya melejit.
Tempat keberangkatan kapal
ini berada di Taman Alun Kapuas (Korem). Sambil menunggu kapal tiba, kalian
bisa keliling di sekitar taman yang instagramable.
Suasana lantai atas kapal wisata atau kapal galaherang seperti ini. |
Bee pilih duduk di lantai atas kapal. |
Suasana sebelum kapal wisata mulai berlayar. |
Nantinya saat menelusuri
Sungai Kapuas, kalian pertama kali akan melihat bagaimana suasana dermaga
penyebrangan Kapal Feri lebih dekat. Kapal Feri inilah yang menjadi alat
transportasi penting bagi masyarakat yang sehari-hari harus bolak balik dari Siantan
ke Pontianak atau sebaliknya. Selain kapal, ada pula banyak perahu motor yang mengantar
penumpang menyebrangi sungai.
Tak jauh dari dermaga,
kalian dapat melihat bangunan tua yang menjadi saksi sejarah pembangunan
Pontianak. Yaitu Pasar Tengah. Pasar yang sampai sekarang masih beroperasi ini
menjual beragam barang dengan harga eceran hingga grosir. Saat menjelang
lebaran, pasar ini tetap menjadi primadona masyarakat Pontianak.
Selanjutnya, kalian juga
akan disuguhi pemandangan berupa rumah-rumah di tepian sungai, anak-anak yang
berenang dan orang-orang yang asyik mendayung perahu kano.
Bangunan sejarah lainnya
yang dilewati adalah Masjid Jami’ yang terletak di perkampungan Beting.
Masjid berarsitektur khas melayu berwarna hijau dan kuning ini merupakan masjid
tertua di Pontianak.
Setelah Masjid Jami’, kita
akan melewati Jembatan Kapuas. Jembatan ini juga merupakan fasilitas
penyebrangan yang sangat penting dan selalu ramai. Terlebih lagi saat pagi dan
sore. Subhanallah, macetnya cukup menguji kesabaran, hehe.
Pasar Tengah. Bangunan bersejarah Pontianak. |
Aktivitas kapal-kapal sekitar Sungai Kapuas |
Melewati bangunan-bangunan tua saat menyusuri Sungai Kapuas menggunakan Kapal Wisata / Galaherang |
Melewati Jembatan Tol Kapuas |
Pemandangan Indah. Perpaduan Sungai Kapuas dan Masjid Jami' Pontianak. |
Melewati Masjid Jami' |
Perjalanan Bee menjelajahi
Sungai Kapuas dengan kapal wisata ini ditemani oleh Ria (Thank you chingu ya
:*).
3. Santai di Taman Alun Kapuas
Taman kebanggaan masyarakat Pontianak. Taman Alun Kapuas. Cara lain menikmati suasana Sungai Kapuas adalah duduk santai menikmati
pergantian siang ke malam di taman ini.
Disana kamu bisa
mengabadikan momen dengan berfoto ria di giant letter dan tamannya. Jika
traveling bareng anak-anak juga menyenangkan, karena disana ada fasilitas taman
bermain untuk anak.
Menurut Bee kawasan taman
seluas tiga hektar ini setiap tahun semakin terawat, hijau dan cantik dengan bunga-bunga
hias juga pohon-pohon rindang.
Nah sekarang tinggal kita sebagai
pengunjung ikut membantu menjaga kawasan taman tetap cantik dan bersih. Betul
gak? Udah. Iya in aja, hehe.
"Di taman ada yang jualan makanan, gak?"
Ada kok. Tapi bukan di
kawasan taman. Melainkan banyak perahu yang berjualan di pinggiran sungai. Disana mereka menjual makanan ringan dan minuman dari yang panas hingga dingin.
Menurut Bee inilah salah satu keunikan dan menjadi daya tarik wisata dari Taman Alun Kapuas,
dimana pedagangnya berjualan di atas perahu.
Oh iya buat teman-teman yang
ingin ke Taman Alun Kapuas, harap diingat bahwa taman ini hanya dibuka dari
pukul enam pagi hingga enam sore.
Giant Letter Taman Alun Kapuas. |
Sejauh apapun kaki melangkah, Pontianak tetap di hati. Eyaaa :D |
Kalau laper |
Selfie dulu ~ :D |
Miniatur Tugu Khatulistiwa di Taman Alun Kapuas |
***
Sekian cerita 3 Aktivitas Seru Explore Sungai Kapuas Pontianak, Kalimantan Barat. Semoga bisa menjadi referensi kalian jika nanti ada kesempatan ke Kota
Khatulistiwa.
Nah dari cerita di atas, kalian lebih suka Wisata Sungai Kapuas seperti apa? Bermain kano? Menyusuri dengan menggunakan Kapal Wisata? Atau duduk cantik di Taman Alun Kapuas?
Nah dari cerita di atas, kalian lebih suka Wisata Sungai Kapuas seperti apa? Bermain kano? Menyusuri dengan menggunakan Kapal Wisata? Atau duduk cantik di Taman Alun Kapuas?
Sampai jumpa di cerita
jalan-jalan Bee selanjutnya. Terus bersyukur dan tebar kebaikan, Salam.
aduh pertama kali ke kalimantan lht sunagi barito serasa lihat laut beda dg sunagi di jawa yang kecil. nah aku bayangkan pastinya sungai kapuas juga luas ya,
BalasHapusYuk main ke sini. Ntar kita jalan-jalan. 😉
HapusHuwaaa mauuuu main kano n kliling2 dsonoo
BalasHapusAku cuma naik kapal aja waktu ke kapuas, sayangnya sedang mendung waktu itu jadi agak gelap
BalasHapus