Langsung ke konten utama

Mengunjungi 3 Objek Wisata di Kabupaten Kayong Utara (KKU) dalam Sehari

Mengunjungi 3 Objek Wisata di Kabupaten Kayong Utara (KKU) dalam Sehari

Assalamualaikum. Hello semuanya. Pernah dengar Festival Sail Selat Karimata 2016?

Yap, event besar ini secara langsung dihadiri oleh Bapak Presiden RI Ir.H.Joko Widodo pada tanggal 15 Oktober 2016 lalu. Berkat acara tersebut, tiga ikon objek wisata di Kabupaten Kayong Utara langsung hitz dan menjadi headline berbagai media daerah, nasional hingga internasional.

Sayangnya saat acara tersebut digelar, Bee tidak ada di Pontianak. Otomatis nggak bisa menjadi saksi mata dari Festival Sail Selat Karimata 2016.

Demi mengobati rasa penasaran, Alhamdulillah tahun ini (Idul Fitri lalu) bisa menjelajahi Kabupaten Kayong Utara atau lebih dikenal dengan sebutan KKU.

Mengenal Kabupaten Kayong Utara

Mengunjungi 3 Objek Wisata di Kabupaten Kayong Utara (KKU) dalam Sehari
Tugu Durian
Sebelum mengetahui pariwisatanya, ada baiknya kita mengenal daerahnya terlebih dahulu.

Kabupaten Kayong Utara (KKU) merupakan salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Barat dengan ibukotanya adalah Sukadana. Kabupaten Kayong Utara ini ialah daerah hasil pemekaran kabupaten/kota yang telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tanggal 8 Desember 2006. Lalu diresmikan pada tanggal 7 Januari 2007.

Kabupaten Kayong Utara memiliki luas daerah 4.568,26 km2, dimana setengah dari luas tersebut ditetapkan sebagai kawasan konservasi. Jadi gak salah rasanya kalau KKU disebut sebagai THE WILD AND UNSPOILED BORNEO. Kebayang ya betapa hijaunya alam kabupaten Kayong Utara. Sebab itu daerah ini juga menjadi rumah atau habitat bagi binatang-binatang satwa, seperti orangutan.

Tiga objek wisata yang dapat kamu kunjungi dalam waktu sehari saat di Kabupaten Kayong Utara:

Masjid Terapung Sukadana (Masjid Oesman Al-Khair)

Masjid Terapung Sukadana atau Masjid Oesman Al-Khair Kayong Utara
Masjid Terapung/ Masjid Oesman Al-Khair
Masjid Terapung Sukadana atau Masjid Oesman Al-Khair Kayong Utara
Pengunjung yang datang ramai banget
Masjid Terapung Sukadana atau Masjid Oesman Al-Khair Kayong Utara
Masjid Terapung Sukadana :)
Masjid Terapung Sukadana atau Masjid Oesman Al-Khair Kayong Utara
Langit Sukadana
Masjid Terapung Sukadana atau Masjid Oesman Al-Khair Kayong Utara
Arsitektur Masjid Terapung Sukadana yang megah
Masjid Terapung Sukadana atau Masjid Oesman Al-Khair Kayong Utara
Masjid Oesman Al-Khair Kayong Utara
Masjid Terapung Sukadana atau Masjid Oesman Al-Khair Kayong Utara
Masjid Terapung Sukadana 
Salah satu ikon wisata yang menjadi favorit pelancong dan kebanggaan masyarakat KKU adalah Masjid Terapung Sukadana atau nama lainnya Masjid Oesman Al-Khair.

Masjid Oesman Al-Khair berdiri megah dan menawan dengan cat didominasi warna putih. Bahkan jika di lihat dari kejauhan bangunan yang dibangun di atas air laut ini tampak seolah melayang.

Informasi lainnya adalah ternyata Masjid Agung Kayong Utara diresmikan langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 Oktober 2016 lalu. Selain itu kapasitas masjid ini juga bisa menampung 3.000 jamaah. Banyak juga ya?!

Banyak yang bilang arsitektur masjid ini mirip Masijd Apung Arrahmah di Jeddah, Saudi Arabia. Menurut Bee mungkin karena Masjid Oesman Al-Khair berwarna putih dan dibangun di atas air, maka itu dibilang mirip.

“Kak, itu pohon kurma tuh,” tunjuk Ana, sepupu Bee.
Masjid Terapung Sukadana atau Masjid Oesman Al-Khair Kayong Utara
Pohon kurma, katanya
Dalam hati saya langsung bergumam, “Really? Masya Allah banget, pohon kurma sampai dibawa kesini.” Penasaran benar apa nggak, sesampai di rumah, saya langsung browsing di google tentang pohon kurma, hehe. Ya, memang mirip. Tapi ntahlah nggak ngerti benar apa nggak.

Please, kalau mau berkunjung ke masjid ini jangan menjelang siang. Panasnya beh bikin badan meleleh. Bagusnya nih kesini saat sore hari, menikmati pemandangan matahari terbenam alias sunset. Sekalian deh shalat maghrib disana. Siip gak tuh.

Taman Wisata Mangrove Sukadana

Taman Wisata Mangrove Sukadana
Masjid Terapung Sukadana dari kejauhan
Taman Wisata Mangrove Sukadana
Taman Wisata Mangrove Sukadana
Taman Wisata Mangrove Sukadana
Taken by: Abang Ajyad
Tak jauh dari Masjid Oesman Al-Khair ada Taman Wisata Mangrove yang juga merupakan objek wisata baru di Kabupaten Kayong Utara. Bahkan dari sini kalian bisa melihat kemegahan Masjid Agung dari kejauhan.

Jujur saja, Bee senang banget ada Taman Wisata Mangrove karena dapat mendukung juga menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga secara tidak langsung memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya peran kita untuk menjaga alam.

Setelah berfoto ria di depan taman, kami pun masuk dan mulai menjelajahi hutan mangrove atau lebih dikenal dengan hutan bakau. Tak usah khawatir, sudah ada jembatan terbuat dari kayu yang dapat digunakan untuk menyusuri hutan bakau.

Sayangnya, sewaktu Bee berkunjung kesana, beberapa pohon tumbang dan menghalangi jalan. Sehingga pengunjung harus lebih berhati-hati. Berharap banget taman ini bisa semakin berkembang dan terawat. Lalu ditambahnya fasilitas seperti adanya tempat sampah dan toilet.

Informasi tambahan, Taman Wisata Mangrove ini tidak dipungut biaya tiket masuk. Yap, gratis. Selain itu, jembatan kayu diantara tanaman-tanaman bakau cocok nih buat para pemburu tempat-tempat instagramable.

Pantai Pulau Datok Sukadana

Pantai Pulau Datok Sukadana
Selamat Datang di Pantai Pulau Datok :)
Pantai Pulau Datok Sukadana
Pantai Pulau Datok Sukadana
Pantai Pulau Datok Sukadana
Tugu Sail Selat Karimata 2016
Panorama pantai Pulau Datok Sukadana
Ada pelangiii di bola matamu *eh maksudnya di pantai :D muhehe
Pantai Pulau Datok menjadi salah satu objek wisata yang sempat Bee kunjungi. Pantai ini sudah sangat terkenal di Kalimantan Barat terlebih lagi masyarakat Kayong Utara dan Ketapang. Letaknya di Desa Sutra, Kecamatan Sukadana dan masih dalam Kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP).

Panorama alam yang indah perpaduan antara pantai, bukit juga teluk menjadi daya tarik pengunjung dan wisatawan untuk datang ke Pantai Pulau Datok. Kawasan pantai disana pun terlihat rapi, tertata serta memiliki fasilitas lengkap mulai dari toilet, musholla dan kios pedagang makanan juga minuman.

Akses menuju pantai ini juga mudah dicapai karena jalannya sudah aspal mulus. Sepeda, motor, mobil sampai bus bisa masuk kesana. Lokasinya juga nggak jauh banget dari Taman Wisata Mangrove dan Masjid Oesman Al-Khair.

Disana kalian bisa menikmati es kelapa sambil duduk cantik di pinggir pantai. Kalau hobi olahraga air, bisa coba bermain kano. Kalau Bee sih lebih pilih menikmati sunset-nya. Tapi sayang Bee dan keluarga nggak bisa berlama-lama main di Pantai Pulau Datok. Ya, mungkin di lain waktu.

Setelah jalan-jalan sebentar di pantai, Ana dengan semangat mengajak kami melihat pohon yang ditanam oleh Pak Presiden dan Kolam Peninggalan Belanda. Sayangnya kami hanya melihat dan mengabadikan tempat bersejarah ini dari dalam mobil. Sebab saat itu langit mendung dan sudah mulai gerimis.




Harga Tiket Masuk:
Hari libur, Rp.10.000 per orang.

Rute Menuju Kabupaten Kayong Utara dari Pontianak


Banyak cara kalau mau ngebolang ke KKU (Kabupaten Kayong Utara). Bisa lewat jalur air, darat ataupun udara.

Udara


Perjalanan paling cepat, naik pesawat dari Bandara Supadio Pontianak menuju Bandara Rahadi Oesman Ketapang. Dari Ketapang dilanjutkann lagi perjalanan menggunakan taksi kurang lebih dua jam. Pernah ngecek di salah satu situs penjualan tiket pesawat online, rata-rata harga tiketnya lima ratus ribuan gitu. Terus kalau taksinya sekitar Rp.75.000,- per orang. Dimana dalam satu taksi kita gabung dengan penumpang lainnya. Kalau mau sendirian menggunakan jasa taksi, beda lagi harganya.

Air


Kalau mau hemat, Bee sarankan menggunakan transportasi air. Yaa meskipun perjalanannya nggak secepat menggunakan pesawat. Tapi lumayanlah buat backpackeran dan hemat budget.

Menurut Ana, transportasi air ini bisa lewat Kapuas Indah/ Senghi dan Rasau. Bedanya dimana? Jika lewat Kapuas Indah, lebih dekat dengan Kota Pontianak dibandingkan lewat Rasau. Tapi di Kapuas Indah pilihan kapalnya nggak sebanyak di Rasau. Adanya speed boat dan kapal bone. Sedangkan di Rasau pilihan jenis kapalnya banyak, yaitu speed boat, kapal feri, kapal palong dan kapal klotok.

“Kalau mau cepat tapi menggunakan transportasi air, bagusnya pakai apa?”

Speed boat. Harga tiketnya Rp. 230.000,- per orang. Lalu lamanya perjalanan sekitar 5 jam. Nah kapal speed ini langsung sampai di pelabuhan sukadana.

“Kalau mau bawa motor dan Pontianak ke KKU bisa?”

Bisa kok. Buat kalian yang suka touring pake motor pilihannya ada kapal feri, kapal palong, kapal klotok dan kapal bone. Perbedaan dari masing-masing kapal ini mulai dari harga hingga lamanya perjalanan. Lebih rinci seberapa lama makan waktu di jalan, Bee kurang paham. Tapi yang jelas lebih lama ketimbang menggunakan speed boat. Dengar-dengar sih katanya bisa semalaman.

Kapal feri dan kapal palong: Rp. 125.000,-. Berangkat dari Rasau, tiba di Pelabuhan Teluk Batang Kayong.

Kapal klotok: Rp.75.000,- per orang, kalau berdua dan pakai motor Rp. 150.000,-. Berangkat dari Rasau.

Kapal Bone:  Rp. 75.000,- per orang. Berangkat dari Rasau juga.

Darat


Transportasi darat yang langsung dari Pontianak ke Kayong Utara nggak ada. Adanya dari Pontianak ke Tayap. Kalau tetap pengen lewat jalur darat, berarti menggunakan kendaraan pribadi.

Kalau suka tantangan dan sabar, silahkan saja lewat jalur darat. Pengalaman Bee liburan lalu menggunakan mobil dari Pontianak ke Kayong Utara itu, masya Allah lah. Kalau di google maps bilangnya 8 jam, kenyataannya 12 jam.

Rute menuju Kabupaten Kayong Utara dari Pontianak
Bundaran Sungai Kelik


Istirahat di Dakota Hotel

Perjalanan liburan lalu, Bee dan keluarga berangkat setelah shalat Idul Fitri. Sekitar jam 9 atau 10 pagi gitu. Nah sampai di Nanga Tayap, pas banget waktu maghrib. Karena hari sudah malam dan Ayah juga Abang butuh istirahat, maka kami putuskan untuk bermalam disana.

Dakota Hotel dipilih karena banyak orang yang merekomendasikannya. Selain itu lokasi hotel strategis dan halaman parkirnya luas. Alhamdulillah banget, di Nanga Tayap ada penginapan. Jadi nggak perlu ketok pintu rumah orang buat numpang tidur seperti ke Temajuk tahun lalu, hehe.

Rute menuju Kabupaten Kayong Utara dari Pontianak, menginap di Kabupaten Kayong Utara
Hotel Dakota di Tayap
Menurut saya, harga per kamarnya relatif murah. Sekitar dua ratus ribuan, bisa pilih kamar yang twin ataupun double. Saat itu karena kondisinya sudah malam dan memang cuma untuk istirahat dan mandi, maka kami memilih kamar yang standar saja dengan fasilitas kipas, kamar mandi di dalam dan televisi. Pesan extra bad juga bisa disini.

Kurangnya, nggak ada Wi-Fi, hehe *pejuang wifi gratis*.

Akses jalan dari Pontianak ke Kayong Utara bisa dibilang cukup bagus. Sudah banyak yang di aspal. Sisanya masih ada yang tanah merah seperti di Sungai Kelik (Lele), Simpang Siduk. Begitu juga lampu penerang atau lampu jalan yang minim. Jadi harus terus berhati-hati saat berkendara di malam hari.

Tips lainnya lewat jalur darat:

  1. Pastikan kondisi tubuh sedang sehat. Karena lamanya perjalanan hingga 12 jam (2 hari 1 malam) dan tentunya melelahkan.
  2. Sedia stok makanan atau cemilan biar tak bosan. Tapi, bosan hilang, berat badan nambah ya muhehe.
  3. Pastikan kendaraan dalam kondisi baik dan bisa digunakan untuk perjalanan jauh.
  4. Bawa bensin cadangan. Karena jujur saja, kami kesusahan cari kios bensin pertamina yang buka. Jangankan pertamina deh, yang eceran juga banyak tidak buka. Ya, mungkin karena perjalanan kami pas momennya hari raya.
  5. Jangan malu bertanya.

Thank you ana sudah menemani keliling Kayong Utara
Nggak ada salahnya menjadwalkan perjalanan sehari ke Kayong Utara. Kapan lagi bisa melihat panorama dari THE WILD AND UNSPOILED BORNEOSekian cerita Mengunjungi 3 Objek Wisata di Kabupaten Kayong Utara (KKU) dalam Sehari. Terus bersyukur dan tebar kebaikan. Salam. 

Komentar

  1. Ternyata banyak potensi wisata di sana ya
    Masya Allah fokus sama masjidnya
    keren banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kuy main kesini. Kalau senja, pemandangan di masjid lebih bagus lagi loh

      Hapus
  2. Tugu durian hemmmmmm pasti kota ini penghasil durian ya mbak ....

    BalasHapus
  3. waduh jadi mupeng pingin kesana

    nabung ah .... ^-^

    BalasHapus
  4. wah indah semua dan bikin penasaran untuk ke sana

    BalasHapus
  5. aaahhh.. pelanginya bikin tambah cantik ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaa. itu momennya pas banget aku kesana, pas lagi gerimis, pas ada pelangi

      Hapus
  6. Cakeep tempatnya, fotonya juga cakep..salam kenal mbak... :)

    BalasHapus
  7. Saya jadi penasaran ke taman wisata mangrove sukadananya. Pengen tahu juga seberapa jauh fungsi mangrove nya bagi kelestarian alam di sana

    BalasHapus
  8. Masjid Oesman Al Khair-nya cantik banget. Foto-fotonya juga keren beneran :)

    BalasHapus
  9. Mesjid terapungnya bagus ya mba, pengen deh berkunjung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bisa main kesini ya mba. Bisa berkunjung langsung ke masjid terapungnya

      Hapus
  10. Pertama kali aku baca judul blogmu, I have no idea dimana itu Kabupaten Kayong Utara (KKU). Ternyata, merupakan salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Barat :)

    Thanks ya sudah sharing! Destinasi yang belom populer gini seharusnya banyak ditulis blogger biar makin kenal wilayah lain di Indonesia :)

    Cheers,
    Dee - heydeerahma.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Satu Hari Explore Korea di Jakarta

Satu Hari Explore Korea di Jakarta -  Annyeong haseyo.  Welcome back to my blog. Untuk pendahuluan, saya ingin menjelaskan bahwa saya termasuk pencinta Korea. Tapi lebih ke tourism dan budaya. Mengenal dan belajar langsung budaya Korea di negaranya menjadi salah satu impian terbesar. Merasakan pengalaman empat musim di Negeri Kimchi selalu terbayang-bayang di kepala. Sambil menunggu belajar ke negeri aslinya, saya bisa mengenal lebih dahulu budaya negeri K-Pop ini di negera tercinta. Indonesia. Ya, selagi bisa dijangkau dompet dan badan (baca: gak jauh dari tempat tinggal). Jadi, hari Sabtu lalu saya bersama dua orang sahabat saya (juga Korea Addict) berangkat dari kosan menuju Korea Cultural Center Indonesia (KCCI). Soalnya disana lagi ada event Hanbok New Experience dengan teknologi green-screen (chroma key). Itu loh yang bisa pilih background lewat komputer. Nah berita bagusnya, disana kami berksempatan untuk memakai pakaian tradisional khas Korea yaitu Hanbok sec

Budaya Korea: Serunya Belajar Kaligrafi

Special Class: Chuseok Budaya Korea: Serunya Belajar Kaligrafi Annyeonghaseyo …. *membungkukkan badan :) Sebelumnya saya pernah curhat  menceritakan impian pada postingan: Merayakan Usia Baru: Menciptakan Impian.  Tentu traveling ke Negeri Kimichi juga menjadi impian beberapa orang, bukan? Negeri yang memiliki keindahan alam dan keunikan budaya. Salah satu kebudayaan Korea yang terkenal adalah Kaligrafi . Nah, kebetulan 25 September lalu saya mengikuti special class (kelas kaligrafi Korea) dalam memperingati Chuseok di Korean Cultural Center . Dan ceritanya telah saya tuliskan di postingan ini.

Explore Keindahan Bawah Laut di Derawan

Explore Keindahan Bawah Laut di Derawan - Assalamu’alaikum. Hello semuanya. Cerita di blog post kali ini adalah kisah perjalanan Bee dalam rangka menemani para pemenang Lomba Blog Cheria Halal Holiday yaitu Khairul Leon, mas Ali dan Mba Septi. Selain itu ada juga mba Evrina. Sayangnya Mba Desi Namora dan Ahmad Niam berhalangan ikut.