Langsung ke konten utama

Buka Puasa Bersama Sembari Menikmati Senja

Assalamualaikum. Halo Semuanya! Memasuki hari keenam bulan suci Ramadhan akhirnya Bee dan teman-teman satu kosan mengadakan buka puasa bersama di tempat favorit kami, yaitu Pantai Pulau Datok. Letaknya di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat dan dekat dengan Kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP). Panorama alam yang indah perpaduan antara pantai, bukit juga teluk menjadi daya tarik pengunjung dan wisatawan untuk datang ke Pantai Pulau Datok. Kawasan pantai disana pun terlihat rapi, tertata serta memiliki fasilitas yang cukup lengkap mulai dari musholla dan kios pedagang makanan juga minuman. Pantai ini sudah sangat terkenal di Kalimantan Barat terlebih lagi masyarakat Kayong Utara dan Ketapang.

Jarak dari kosan hingga pantai sangat dekat, hanya sekitar 10 menit bersepeda, set set set, sudah sampai. Setiba di sana kami langsung memesan menu buka puasa, seperti nasi goreng, tempe goreng, dan air kelapa muda murni. Syukurlah saat itu suasana di Pantai tidak terlalu ramai pengunjung. Di masa pandemi sekarang kemana-mana kalau tempatnya ramai, Bee suka khawatir gitu. Kamu juga gak? 

Bee dan teman-teman sesama perantau

Buka puasa dengan air kelapa memang paling segar

Ngabuburit jadi semakin seru karena teman-teman Bee yang non-muslim pun ikut bergabung dan meramaikan momen buka puasa. Toleransi dan kekeluargaan terasa begitu erat. Dimana mereka juga baru makan saat adzan maghrib berkumandang. Duduk di pinggir pantai sembari merasakan semilir angin sesekali memandang langit dan melempar canda, ternyata sangat menyenangkan. Sayangnya sore hari itu cuaca mendung, indahnya langit senja di Pantai Pulau Datok tertutup awan kelabu.

Berhubung cuaca semakin mendung, maka setelah berbuka puasa kami memutuskan untuk segera pulang. Alhamdulillah, kami enggak kehujanan ketika mengayuh sepeda menuju rumah. Hari itu sangat menyenangkan bisa buka puasa di Pantai bersama teman-teman, karena sudah lama banget kami enggak ngumpul dan main ke pantai bareng. Bee juga bersyukur karena bekerja dan berada di tempat yang sangat indah dan dekat dengan alam, seperti pantai.

Semoga ibada puasa kita lancar dan diterima oleh Allah SWT ya. Sampai jumpa di tulisan Bee selanjutnya. Terus bersyukur, dan tebar kebaikan. Salam!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bee Balqis - My First English Blog Post

Bee Balqis - My First English Blog Post Assalamu’alaikum Wr Wb Hallo semuanya. Kali ini saya ingin menulis sesuatu yang santai dan sederhana. Blog post ini juga sekaligus langkah awal merealisasikan target di tahun 2016 yaitu mulai mencoba menulis blog menggunakan bahasa inggris. Yaaaa, sebenarnya sih mencoba menantang diri sendiri. Jadi kalau tulisan saya ada yang salah, please beri tau ya :D. Terima kasih. Ok at first,  I would like to introduce myself. My name is Oka. I am from Indonesia. Now, I am a student of college in syari’ah accounting department and also a Blogger. My blog name is Bee Balqis. I usually write in Indonesian language on my blog. From now on,  i will try to write in english. Maybe once in every three weeks.  I like writing my stories since elementary school. I wrote on small and beautiful book (Diary). On 2012 I tried to express myself on blog. So that’s why I love writing because it always makes me feel better.  I try hard to learn ever

Sayuran Khas Indonesia: Enaknya Tebu Telur

Sayuran Khas Indonesia: Enaknya Tebu Telur Pernahkah anda  mencicipi sayur Bunga Tebu? Bagaimana rasanya? Enak bukan? Atau jangan-jangan belum pernah mencobanya? Atau tidak tau bahwa tanaman yang mirip tebu ini memiliki bunga yang dapat dimakan? Bunga Tebu atau biasa disebut Tebu Telur adalah termasuk jenis sayur-sayuran. Dalam bahasa latin namanya adalah Saccharum edule Hasskarl . Kalau di Jawa, Tebu Telur bernama Tiwu Endog atau Terubus . Sedangkan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal dengan Tebu Endog atau Tebu Terubuk . Alasan kenapa bunga tebu ini disebut Tebu Telur karena teksturnya mirip dengan telur ikan. Awalnya ketika Mama menawarkan Tebu Telur , dibayangan saya bentuknya bulat-bulat putih, lembek seperti ulat. Saya diam saja ketika tau Mama berhasil memborong banyak Tebu Telur di pasar Sanggau untuk dibawa pulang ke Pontianak sebagai menu masakan di rumah dan oleh-oleh ke tetangga.

Kesan Saya: Novel Tasbih Cinta di Langit Moskow

Tasbih Cinta di Langit Moskow Judul Buku   : Tasbih Cinta di Langit Moskow Penulis          : Indah El Hafidz Penerbit        : Noura Books (PT. Mizan Publika) Jumlah Hal  : 272 Halaman ISBN              : 978-602-1606-76-6 Harga            : Rp.56.500,- “Pa… Pa… tunggu Ais…” Seorang gadis kecil berjilbab ungu, dengan langkah cepat mengejar papanya. Jilbabnya melambai-lambai indah bagai selendang bidadari. Sang papa yang dipanggil berlari kecil, menggoda gadis itu, dan berkata: “Ayo, Ais, kemarilah, Sayang…” Seorang gadis cantik keturunan Rusia Mesir ini sangat mencintai papanya. Suatu hari papa yang ia cintai telah menikah lagi. Betapa hancurnya hati sang mama. Dengan penuh amarah dan kebencian, Aisha dan Mama pergi meninggalkan Alexandria dan memilih melanjutkan hidup mereka di Moskow. Aisha tidak hanya berpisah dari papa dan kaka laki-lakinya, ia pun berpisah dari agamanya.