Langsung ke konten utama

Hari Pertama Puasa Ramadhan Sebagai Anak Rantau di Hari Ulang Tahun Mama

masjid agung oesman al khair

Hadiah Adopsi Bibit Pohon untuk Mama

Assalamualaikum. Halo Semuanya! Sebagai seorang anak yang bekerja di daerah pelosok Kalimantan Barat, ada kerinduan mendengar suara Ayah atau Mama yang membangunkan tidur, aroma makanan yang dihangatkan dari dapur, dan suara piring yang disusun. Meskipun begitu Bee sangat bersyukur karena memiliki teman-teman satu kosan yang sangat perhatian, dan membuat suasana sahur serta berbuka menjadi hangat dan menyenangkan.

Hari pertama puasa tahun ini bertepatan dengan hari ulang tahun Mama. Setelah melaksanakan shalat subuh, Bee raih handphone di atas meja dan segera mencari kontak WhatasApp bernamakan Mama.

"Assalamualaikum, halo mak!" sapa Bee bersemangat melalui panggilan video call.
"Waalaikumsalam, kak! Kesiangan dak bangun sahurnye?" tanya Mama yang terlihat masih mengenakan mukena putihnya.
"Alhamdulillah endak mak. Oh iye, selamat ulang tahun. Barakallah fii umrik," ucapku.

Setelah beberapa menit mengobrol, dan panggilan video pun berakhir. Kemudian Bee mengirimkan foto bibit pohon berlabel orange bertuliskan nama Mama ke group WhatsApp keluarga. "Hadiah adopsi bibit durian atas nama Mama," tulisku sebagai keterangan.

Semoga bibit pohon jenis Durian yang Bee adopsi melalui ASRI ini menjadi pahala yang terus mengalir untuk Mama karena nantinya bibit pohon ini akan ditanam di kawasan hutan di Kalimantan dan terus tumbuh memberi manfaat untuk semua makhluk hidup di Bumi.

Hadiah Adopsi Bibit Pohon
Adopsi Bibit pohon atas nama Mama

Hari Pertama Puasa - Menyelesaikan yang Tertunda

Di hari pertama puasa, Bee mencoba mengisi waktu dengan menyelesaikan tugas-tugas pribadi di kosan, misalnya tumpukan pakaian di dalam lemari yang sudah tidak karuan letaknya. Pakaian yang jarang dipakai, Bee susun paling atas sehingga mudah terlihat dan diambil. Lalu pakaian yang butuh diperbaiki Bee susun di rak paling bawah. 

Dua jam menjelang berbuka puasa, Bee kayuh sepeda berwarna merah ke pasar untuk membeli buah sebagai persediaan di bulan Ramadhan. Sepanjang jalan terlihat ramai oleh aktivitas orang-orang yang tengah membeli jajanan untuk berbuka puasa di stand juadah yang berjejer. Setelah 15 menit bersepeda akhirnya Bee sampai di toko buah Berkah. Di sana Bee membeli mangga, jeruk sambas, dan lengkeng. "Hmmm, buat es jeruk, segar sekali nih!" bayangku.

Sebenarnya selain belanja buah, ada misi lain yang ingin Bee lakukan, yaitu membuat video bagaimana Bee berbelanja menggunakan tas belanja untuk Bee ikutkan sebagai lomba. Jujur saja Bee malu dan enggak percaya diri untuk on camera di tempat umum. Tentu saja Bee jadi bahan tertawaan karyawan toko buahnya. Tapi ya sudahlah ya, Bee potong urat malu demi bisa menghasilkan konten dan ikut lomba. Entah kenapa, Bee merasa tak sepercaya diri seperti dulu awal-awal ngeblog, apa mungkin karena Bee terlalu lama hiatus? Ada kali tiga tahun. Apakah kamu pernah mengalami hal yang sama?

Belanja di pasar tanpa kantong plastik
Hasil belanjaan di pasar

Bagaimanapun Bee sangat bersyukur masih diberi kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa di tahun ini, Alhamdulillah. Hari pertama puasa di tahun ini lumayan berkesan karena bertepatan dengan ulang tahun Mama, dan Bee mencoba kembali menulis di blog lagi. 

Sampai jumpa di tulisan Bee selanjutnya. Terus bersyukur, dan tebar kebaikan. Salam!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRADISI MAKAN SAPRAHAN: Keindahan Budaya di Kabupaten Sambas

TRADISI MAKAN SAPRAHAN: Keindahan Budaya di Kabupaten Sambas Assalamualaikum. Hello semuanya. Kalian mungkin sudah sering dengar dan baca bahwa Indonesia memiliki 17.504 pulau dan 1.340 suku. Kekayaan alam dan budaya negeri pertiwi inilah yang menjadikan Indonesia dikenal dunia, memiliki banyak potongan ‘surga’ yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Panorama alam Indonesia yang menawan juga indah menjadi salah satu alasan banyaknya traveller mancanegara berbondong-bondong terbang ke Indonesia. Bahkan masyarakat Indonesia, termasuk saya, mengukir mimpi dapat mengelilingi berbagai daerah di negeri tercinta.

Mencoba Perawatan di ZAP Pontianak Pertama Kalinya di Tahun 2024

Meja resepsionis Klinik Kecantikan ZAP   Untuk pertama kalinya Bee melakukan perawatan  di Klinik Kecantikan ZAP , Pontianak. Kalau perawatan, Bee biasanya paling mentok ke salon. Sedangkan perawatan di Klinik Kecantikan belum pernah sama sekali. Bulan November lalu sempat tuh kepikiran pengen perawatan facial di salon karena habis pulang jalan-jalan dari Natuna dan membawa 'oleh-oleh' wajah gosong hehe. Tapi akhirnya gak pergi-pergi ke salon karena Bee enggak sanggup dengan rasa sakitnya.  Nah, Jumat kemarin lah (05/01) dimana Bee mencoba pengalaman baru dan merealisasikan niat perawatan yang tertunda. Bee memberanikan diri mencoba perawatan wajah di ZAP, yaitu IPL Rejuvenation dan perawatan ketiak, yaitu  underarm  hair removal combo . Semoga cerita Bee saat perawatan di sana membantu memberikan gambaran buat kalian yang juga belum pe rnah tapi pengen nih coba perawatan di Klinik Kecantikan ZAP. 

Perjalanan EPIC Perayaan Ulang Tahun ke 30 di Jogja

Happy birthday to me, happy birthday to me, happy birthday, happy birthday, happy birthday to meeeee, " nyanyiku dengan rasa bahagia sembari menikmati keindahan pemandangan matahari terbenam di Candi Ratu Boko. Kalau tahun 2022 lalu Bee menghadiahkan diri dengan menonton pertunjukan Tari Kecak dan Tari Api di Pura Uluwatu Bali , maka tahun 2024 ini Bee merayakannya di daerah dengan julukan Kota Gudeg. Kedatangan Bee kesana demi merealisasikan my thirtieth birthday wish list , yaitu menyaksikan sunset di Candi Ratu Boko dan menonton pertunjukkan Sendratari Ramayana di Candi Prambanan. “Iya, Bee memasuki fase angka tiga. Ya Allah! Masya Allah, Alhamdulillah.” Jujur saja rasanya panik sedikit haha, tapi banyak happy nya karena Bee bangga dan bersyukur dengan apa yang telah Bee lewati sampai tiga puluh tahun ini *butterfly hug . Oleh karena itu, Bee ingin memberikan reward dan hadiah ke diri sendiri dengan traveling ke Yogyakarta. Bee di Pura Uluwatu, sebelum menonton pertunjukan Ta