Langsung ke konten utama

Gaya Berbusana Ramah Lingkungan Bersama Royal Golden Eagle (RGE)

Sustainable Fashion with Royal Golden Eagle
Sustainable Fashion with Royal Golden Eagle
Enggak apa-apa beli pakaian di toko-toko fast fashion, toh memang butuh dan terpakai, lagi pula tidak terus-terusan beli.

Assalamu'alaikum. Hallo semuanya! Apakah kalian memikirkan hal yang sama? Begitulah respon Bee sebelum menulis tulisan ini. Berlindung di kata-kata: terpakai dan tidak beli setiap saat, menjadi alasan untuk kita berbelanja pakaian fast fashion atau fesyen cepat. Namun setelah baca dan nonton berbagai referensi mengenai sisi gelap fast fashion, Bee rasanya ‘berdosa’, sedih, dan menyesal karena fast fashion tidak hanya berdampak buruk buat lingkungan, tapi juga sosial.

Dampak Buruk Fast Fashion

Agar tidak bingung, sebelum kita cerita mengenai dampak, kita samakan ‘suara’ dulu ya mengenai arti dari fast fashion. Fast fashion ialah istilah yang digunakan untuk mengambarkan bagaimana pakaian diproduksi secara massal dan sangat cepat demi memanfaatkan tren fesyen. Saking cepatnya mengikuti tren, dalam sebulan bisa empat atau lima kali memproduksi produk baru. Selain itu, model pakaian yang dibuat bukanlah desain orisinil karya mereka, melainkan berdasarkan model pakaian yang ditampilkan di acara peragaan busana atau yang dikenakan pesohor terkenal.

1. Pencemaran Lingkungan 

Dalam proses produksi, industri fast fashion menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya dan air dalam jumlah banyak. Selain itu, penggunaan bahan sintetis yang mengandung plastik seperti nilon dan poliester berkontribusi meningkatkan jumlah sampah plastik yang mana butuh hingga 200 ratusan tahun untuk terurai atau hancur. Sehingga semakin banyak pakaian fast fashion diproduksi, maka semakin banyak limbah, polusi, dan gas emisi dikeluarkan. Akibatnya kualitas air dan udara buruk, kesehatan masyarakat terancam dan pemansan global juga krisis iklim semakin meningkat. Tidak bermaksud menakut-nakuti, tapi sekarang saja sudah mulai berasa ya efek dari krisis iklim, contohnya cuaca ekstrem, kebakaran hutan, kekeringan, gagal panen, dan berkembangnya penyakit menular. 

Sedihnya lagi, pakaian-pakaian fast fashion yang tidak laku mereka kumpulkan dan kirim ke negara-negara berkembang dan miskin untuk dijual lagi dengan harga murah. Sayangnya, kebanyakan pakaian tersebut tidak terjual dan berakhir menumpuk menjadi sampah di tempat pembuangan akhir. Sedangkan pakaian dapat hancur secara alami setelah ratusan tahun lamanya, dan bahan-bahan kimia dari pakaian mengakibatkan tanah menjadi tercemar.


Limbah Pakaian di Chile
Butuh ratusan tahun untuk limbah-limbah pakaian ini terurai alami

2. Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Dulu Bee benar-benar gak kepikiran bahwa dibalik bagusnya pakaian yang kita pakai dari brand-brand fast fashion, ada orang-orang yang bekerja belasan jam tanpa istirahat membuatnya dengan gaji yang jauh dari jumlah layak, ditambah lagi lingkungan kerja yang tidak sehat dan tidak adanya jaminan keselamatan. Kita aja nih ya yang biasanya kerja enam sampai delapan jam suka menggeluh badan berasa dipotek-potek saking capeknya, apalagi mereka yang kerja di pabrik pakaian di industri fast fashion.

Dampak sosial pada industri fast fashion
Keadaan pabrik industri fast fashion di Bangladesh

Sustainable Fashion: Aksi Mudah Menjaga Bumi

Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita perlu menerapkan gaya hidup ramah lingkungan atau sustainable living demi menjaga Bumi, 'rumah' kita. Ada banyak cara untuk berkontribusi menjaga lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik, hemat energi, menggunakan transportasi umum, hingga melakukan daur ulang kertas menjadi produk kreatif atau disebut juga dengan paper upcycling.

Bagaimana dengan cara berpakaian? Seperti cerita di awal, apa yang kita pakai juga bisa berdampak buat Bumi. Sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan merupakan gaya hidup berbusana yang memiliki prinsip ramah bagi lingkungan, serta memperhatikan aspek-aspek sosial dan ekonomi masyarakat. 

Lantas kita mulai dari mana untuk bisa menerapkan sustainable fashion? Seperti yang Orsola de Castro katakan, aksi yang dapat kita lakukan adalah dengan memakai pakaian yang sudah ada di lemari pakaian kita, misalnya mix and match.

Mix and Match pakaian sebagai solusi gaya berbusana yang ramah lingkungan
Mix and match pakaian yang sudah ada menjadi salah satu solusi mencegah bertambahnya limbah pakaian

Pilihan lainnya adalah mengubah pakaian lama menjadi pakaian baru dengan cara upcycling atau memodifikasi pakaian. Jangan khawatir, kamu yang tidak bisa desain dan jahit juga bisa kok untuk melakukan upcycling. Kita bisa datangi tempat permak pakaian/ tukang jahit agar dibuatkan pakaian yang kita inginkan. Baru-baru ini Bee upcycling rok dan celana lama yang bolong ke salah satu UMKM di Pontianak, Imron Hakim (@imr.stitch), untuk dirombak dan diubah menjadi produk baru yaitu, kimono, celana, dan dompet kecil. Melalui upcycling kita telah turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan dengan tidak menambah sampah pakaian.

Upcycling pakaian lama menjadi pakaian baru
Kimono, celana, dan dua dompet kecil hasil dari upcycling rok dan celana lama Bee

Sustainable Living with Royal Golden Eagle 

Mungkin sebagian besar dari kita jadi bertanya-tanya ya. Ada tidak di Indonesia produk fesyen yang ramah lingkungan? Bagaimana caranya pilih pakaian yang ramah lingkungan?

Cek label material pakaian apakaha terbuat dari bahan yang ramah lingkungan?
Contoh label material di pakaian yang menggunakan bahan viskosa

Aksi mudah lainnya yang dapat kita lakukan untuk menerapkan sustainable living dalam berbusana adalah dengan cara mengecek label material. Bahan-bahan pakaian seperti linen, hemp, tencel, katun organik, wol, serat bambu, serat kedelai, kapas organik, dan kain daur ulang lebih ramah bagi lingkungan jika dibandingkan dengan poliester. Pilihan bahan lainnya adalah rayon viskosa yang terbuat dari 100% selulosa kayu yang merupakan jenis bahan yang mudah terurai secara alami di tanah.

Keunggulan rayon viskosa
Keunggulan Rayon Viskosa produksi APR

Untuk itu Bee mencoba mencari tau nih mengenai produsen rayon viskosa di Indonesia. Dari hasil pencaharian Asia Pacific Rayon (APR) yang paling banyak muncul di internet sebagai produsen rayon viskosa terbesar se-Asia. Menariknya, APR merupakan salah satu perusahaan yang dikelola oleh Royal Golden Eagle (RGE) yang memiliki lima nilai penting, yaitu melakukan apa yang baik bagi Masyarakat, Negara, Lingkungan, dan Pelanggan, sehingga dengan itu akan baik juga bagi Perusahaan. RGE yang didirikan oleh Sukanto Tanoto pada tahun 1973 merupakan grup-grup bisnis manufaktur berbasis sumber daya terbarukan dan industri energi yang efisien, salah satunya adalah bisnis di industri sustainable fashion oleh Asia Pacific Rayon (APR) yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Riau. Tak hanya APR, ada Sateri yang juga produsen rayon viskosa yang beroperasi di Shanghai.

APR sebagai produsen rayon viskosa terbesar se-Asia
APR sebagai produsen Rayon Viskosa terbesar se-Asia

Berhubung rayon viskosa terbuat dari selulosa kayu, yang mana berarti pohon, jujur Bee memiliki kekhawatiran yang mungkin saja sama persis yang kamu rasakan:

Dari mana kayunya?

APR bermitra dengan Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) sebagai pemasok pulp dalam memproduksi rayon viskosa. Mereka menjelaskan di situs resminya (www.aprayon.com) bahwa sumber serat berasal dari hutan tanaman industri terbarukan yang dikelola secara berkelanjutan dan telah bersertifikasi internasional, seperti Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC), Forest Stewardship Council (FSC), serta telah teruji aman terurai secara hayati di laut, air dan tanah oleh TUV Austria Belgia. Jenis-jenis pohonnya terdiri dari Akasia dan Eukaliptus yang dapat dipanen secara legal dalam waktu lima tahun. Selain itu, APR juga mengadopsi prinsip tidak adanya deforestasi dan tidak adanya pengmbangan baru di lahan gambut dalam mengelola hutan tanaman industri APR yang berkelanjutan.

APR, produsen rayon viskosa yang berkomitmen dalam menerapkan bisnis yang berkelanjutan
Komitmen APR sebagai salah satu perusahan RGE dalam menerapkan bisnis yang berkelanjutan
Ada yang unik menurut Bee saat menelusuri website APR, yaitu adanya dashboard sustainability berisikan laporan transparansi yang menunjukkan keseriusan APR untuk menghasilkan rayon viskosa yang minim dampak buruk bagi lingkungan, seperti proses operasional yang bersih dan juga secara konsisten menurunkan emisi gas rumah kaca (GHG), meningkatkan pemulihan karbon disulfida (CS2), dan mengelola limbah air secara bertanggung jawab di area operasionalnya. APR tak hanya berfokus pada lingkungan, namun juga berusaha memberikan dampak pada masyarakat dengan cara berfokus pada pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan, dan pendidikan. Informasi lebih lengkapnya, kita dapat mengakses laporan sustainability atau keberlanjutan APR yang berisikan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosialnya di website dan temukan berita terkini mereka di Instagram @asiapacificrayon dan @discoverapril

BT Batik Trusmi, Kala Studio, Imaji Studio, Inen Signature, Frederika, everyday, mydailyhijab, Geulis, Salt n Pepper, Hurrem by Fia dan Mukena Arrumaisha adalah beberapa brand di bidang fesyen yang pernah berkolaborasi dengan APR. Dari nama-nama di atas mana nih brand fashion yang kamu ketahui? Semoga semakin banyak ya brand-brand fesyen lokal di Indonesia yang juga menerapakan sustainable fashion.

Pakaian-pakaian yang terbuat dari rayon viskosa
APR telah banyak berkolaborasi dengan beberapa brand fashion lokal Indonesia

Bee berharap setelah kalian membaca blog ini, kita jadi bisa sama-sama belajar bagaimana caranya menghargai Bumi dan sesama manusia dengan menerapakan sustainable living dalam berbusana yang ramah lingkungan. Sampai jumpa di tulisan Bee selanjutnya. Terus bersyukur, dan tebar kebaikan. Salam!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertama Kalinya Ikut Buda' Blogger Pontianak Gathering di Hotel NEO Gajah Mada

Jam di layar handphone menunjukkan pukul 18:24 Wib. Sebelum berangkat, ta k lupa Bee memastikan kembali baterai dan kartu memori sudah terpasang di dalam kamera. Lalu b ergegas Bee taruh di dalam totebag.  "Sudah pasti terlambat," gumam Bee dan kemudian sedikit menambah laju motor mengingat di undangan acara akan dimulai 6 menit lagi. Ternyata arus lalu lintas kota Pontianak di malam jumat saat itu cukup ramai. Ada yang santai di coffee shop , berbelok menuju Mall, ataupun nongkrong di Taman Digulis. Sedangkan Bee dalam perjalanan menuju ke salah satu hotel bintang tiga Kota Pontianak, Hotel NEO Gajah Mada yang berlokasi di Jalan Gajah Mada untuk menghadiri Buda' Blogger Pontianak mini gathering .  Sebelum makan-makan, kita foto dulu

TRADISI MAKAN SAPRAHAN: Keindahan Budaya di Kabupaten Sambas

TRADISI MAKAN SAPRAHAN: Keindahan Budaya di Kabupaten Sambas Assalamualaikum. Hello semuanya. Kalian mungkin sudah sering dengar dan baca bahwa Indonesia memiliki 17.504 pulau dan 1.340 suku. Kekayaan alam dan budaya negeri pertiwi inilah yang menjadikan Indonesia dikenal dunia, memiliki banyak potongan ‘surga’ yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Panorama alam Indonesia yang menawan juga indah menjadi salah satu alasan banyaknya traveller mancanegara berbondong-bondong terbang ke Indonesia. Bahkan masyarakat Indonesia, termasuk saya, mengukir mimpi dapat mengelilingi berbagai daerah di negeri tercinta.

Sayuran Khas Indonesia: Enaknya Tebu Telur

Sayuran Khas Indonesia: Enaknya Tebu Telur Pernahkah anda  mencicipi sayur Bunga Tebu? Bagaimana rasanya? Enak bukan? Atau jangan-jangan belum pernah mencobanya? Atau tidak tau bahwa tanaman yang mirip tebu ini memiliki bunga yang dapat dimakan? Bunga Tebu atau biasa disebut Tebu Telur adalah termasuk jenis sayur-sayuran. Dalam bahasa latin namanya adalah Saccharum edule Hasskarl . Kalau di Jawa, Tebu Telur bernama Tiwu Endog atau Terubus . Sedangkan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal dengan Tebu Endog atau Tebu Terubuk . Alasan kenapa bunga tebu ini disebut Tebu Telur karena teksturnya mirip dengan telur ikan. Awalnya ketika Mama menawarkan Tebu Telur , dibayangan saya bentuknya bulat-bulat putih, lembek seperti ulat. Saya diam saja ketika tau Mama berhasil memborong banyak Tebu Telur di pasar Sanggau untuk dibawa pulang ke Pontianak sebagai menu masakan di rumah dan oleh-oleh ke tetangga.