Assalamu'alaikum. Hallo semuanya! Apakah kalian memikirkan hal yang sama? Begitulah respon Bee sebelum menulis tulisan ini. Berlindung di kata-kata: terpakai dan tidak beli setiap saat, menjadi alasan untuk kita berbelanja pakaian fast fashion atau fesyen cepat. Namun setelah baca dan nonton berbagai referensi mengenai sisi gelap fast fashion, Bee rasanya ‘berdosa’, sedih, dan menyesal karena fast fashion tidak hanya berdampak buruk buat lingkungan, tapi juga sosial.
Dampak Buruk Fast Fashion
1. Pencemaran Lingkungan
Sedihnya lagi, pakaian-pakaian fast fashion yang tidak laku mereka kumpulkan dan kirim ke negara-negara berkembang dan miskin untuk dijual lagi dengan harga murah. Sayangnya, kebanyakan pakaian tersebut tidak terjual dan berakhir menumpuk menjadi sampah di tempat pembuangan akhir. Sedangkan pakaian dapat hancur secara alami setelah ratusan tahun lamanya, dan bahan-bahan kimia dari pakaian mengakibatkan tanah menjadi tercemar.
Butuh ratusan tahun untuk limbah-limbah pakaian ini terurai alami |
2. Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Keadaan pabrik industri fast fashion di Bangladesh |
Sustainable Fashion: Aksi Mudah Menjaga Bumi
Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita perlu menerapkan gaya hidup ramah lingkungan atau sustainable living demi menjaga Bumi, 'rumah' kita. Ada banyak cara untuk berkontribusi menjaga lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik, hemat energi, menggunakan transportasi umum, hingga melakukan daur ulang kertas menjadi produk kreatif atau disebut juga dengan paper upcycling.
Bagaimana dengan cara berpakaian? Seperti cerita di awal, apa yang kita pakai juga bisa berdampak buat Bumi. Sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan merupakan gaya hidup berbusana yang memiliki prinsip ramah bagi lingkungan, serta memperhatikan aspek-aspek sosial dan ekonomi masyarakat.
Lantas kita mulai dari mana untuk bisa menerapkan sustainable fashion? Seperti yang Orsola de Castro katakan, aksi yang dapat kita lakukan adalah dengan memakai pakaian yang sudah ada di lemari pakaian kita, misalnya mix and match.
Mix and match pakaian yang sudah ada menjadi salah satu solusi mencegah bertambahnya limbah pakaian |
Pilihan lainnya adalah mengubah pakaian lama menjadi pakaian baru dengan cara upcycling atau memodifikasi pakaian. Jangan khawatir, kamu yang tidak bisa desain dan jahit juga bisa kok untuk melakukan upcycling. Kita bisa datangi tempat permak pakaian/ tukang jahit agar dibuatkan pakaian yang kita inginkan. Baru-baru ini Bee upcycling rok dan celana lama yang bolong ke salah satu UMKM di Pontianak, Imron Hakim (@imr.stitch), untuk dirombak dan diubah menjadi produk baru yaitu, kimono, celana, dan dompet kecil. Melalui upcycling kita telah turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan dengan tidak menambah sampah pakaian.
Kimono, celana, dan dua dompet kecil hasil dari upcycling rok dan celana lama Bee |
Sustainable Living with Royal Golden Eagle
Mungkin sebagian besar dari kita jadi bertanya-tanya ya. Ada tidak di Indonesia produk fesyen yang ramah lingkungan? Bagaimana caranya
pilih pakaian yang ramah lingkungan?
Contoh label material di pakaian yang menggunakan bahan viskosa |
Aksi mudah lainnya yang dapat kita lakukan untuk menerapkan sustainable living dalam berbusana adalah dengan cara mengecek label material. Bahan-bahan pakaian seperti linen, hemp, tencel, katun organik, wol, serat bambu, serat kedelai, kapas organik, dan kain daur ulang lebih ramah bagi lingkungan jika dibandingkan dengan poliester. Pilihan bahan lainnya adalah rayon viskosa yang terbuat dari 100% selulosa kayu yang merupakan jenis bahan yang mudah terurai secara alami di tanah.
Keunggulan Rayon Viskosa produksi APR |
Untuk itu Bee mencoba mencari tau nih mengenai produsen rayon viskosa di Indonesia. Dari hasil pencaharian Asia Pacific Rayon (APR) yang paling banyak muncul di internet sebagai produsen rayon viskosa terbesar se-Asia. Menariknya, APR merupakan salah satu perusahaan yang dikelola oleh Royal Golden Eagle (RGE) yang memiliki lima nilai penting, yaitu melakukan apa yang baik bagi Masyarakat, Negara, Lingkungan, dan Pelanggan, sehingga dengan itu akan baik juga bagi Perusahaan. RGE yang didirikan oleh Sukanto Tanoto pada tahun 1973 merupakan grup-grup bisnis manufaktur berbasis sumber daya terbarukan dan industri energi yang efisien, salah satunya adalah bisnis di industri sustainable fashion oleh Asia Pacific Rayon (APR) yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Riau. Tak hanya APR, ada Sateri yang juga produsen rayon viskosa yang beroperasi di Shanghai.
APR sebagai produsen Rayon Viskosa terbesar se-Asia |
Berhubung rayon viskosa terbuat dari selulosa kayu, yang mana berarti pohon, jujur Bee memiliki kekhawatiran yang mungkin saja sama persis yang kamu rasakan:
Dari mana kayunya?
APR bermitra dengan Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) sebagai pemasok pulp dalam memproduksi rayon viskosa. Mereka menjelaskan di situs resminya (www.aprayon.com) bahwa sumber serat berasal dari hutan tanaman industri terbarukan yang dikelola secara berkelanjutan dan telah bersertifikasi internasional, seperti Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC), Forest Stewardship Council (FSC), serta telah teruji aman terurai secara hayati di laut, air dan tanah oleh TUV Austria Belgia. Jenis-jenis pohonnya terdiri dari Akasia dan Eukaliptus yang dapat dipanen secara legal dalam waktu lima tahun. Selain itu, APR juga mengadopsi prinsip tidak adanya deforestasi dan tidak adanya pengmbangan baru di lahan gambut dalam mengelola hutan tanaman industri APR yang berkelanjutan.
Komitmen APR sebagai salah satu perusahan RGE dalam menerapkan bisnis yang berkelanjutan |
BT Batik Trusmi, Kala Studio, Imaji Studio, Inen Signature, Frederika,
everyday, mydailyhijab, Geulis, Salt n Pepper, Hurrem by Fia dan Mukena
Arrumaisha adalah beberapa brand di bidang fesyen yang pernah berkolaborasi
dengan APR. Dari nama-nama di atas mana nih brand fashion yang kamu ketahui?
Semoga semakin banyak ya brand-brand fesyen lokal di Indonesia yang juga menerapakan
sustainable fashion.
APR telah banyak berkolaborasi dengan beberapa brand fashion lokal Indonesia |
Bee berharap setelah kalian membaca blog ini, kita jadi bisa sama-sama belajar bagaimana caranya menghargai Bumi dan sesama manusia dengan menerapakan sustainable living dalam berbusana yang ramah lingkungan. Sampai jumpa di tulisan Bee selanjutnya. Terus bersyukur, dan tebar kebaikan. Salam!
Komentar
Posting Komentar