Langsung ke konten utama

Part I: Kompaknya Mama dan Anak Berbisnis


Bismillahirrahmaanirrahiim...



Assalamu'alaikum Wr Wb, teman teman ....^^


Senin/ 15 April2013, saya siap, siap, siap. Siap dengan semangat baru dan kehidupan baru yang lebih baik pula. Rencananya hari itu saya akan ke Tanah Abang. Saya dan mama sepakat ingin bisnis pakaian di Pontianak (daerah asal saya). Sekitar jam 07.00 pagi saya berangkat dari Asrama menuju stasiun Depok Baru. Disana saya sudah janjian dengan Bu Ida (kalau gak salah namanya itu) akan pergi ke Tanah Abang sama-sama. Jujur ni, baru kali itu saya ke Tanah Abang. Jadi, bisa dibilang itu adalah the first experience saya (hehehe). Tentu sebelum saya pergi, teman sekamar saya tidak berhenti mengingatkan untuk terus berhati-hati.  

Kembali ke topik awal....>>>
Saya kenal Bu Ida, ketika saya dan mama berkunjung ke pasantren tempat adik saya mondok di Kalideres. Saat itu saya dan mama satu kamar dengan Bu Ida. Kami pun saling bercerita berbagai hal satu sama lain. Hingga akhirnya sampai pada topik bisnis, yang mengantarkan saya dan mama untuk terjun ke bisnis pakaian.

Bu ida sendiri telah lama sekali berbisnis pakaian di Semarang. Lewat beliau lah, saya tau pakaian yang ini harganya sebenarnya berapa, cara beliau tawar menawar harga bagaimana dan tentunya cara beliau membangun relasi atau kepercayaan dengan penjual lainnya.

Hari pertama belanja di Tanah Abang, saya lebih bnyak survey tempat, harga dan model pakaian yang dijual. Bisa dibilang tidak banyak yang saya beli saat itu. Lagi pula saya dan Bu Ida baru tau kalau pengiriman barang ke Kalimantan itu haruslah minimal 50kg. Sedangkan saya tentu tidak mampu belanja pakaian 50kg dalam satu hari. Saya pun putuskan minggu depan akan ke Tanah Abang lagi. 


Terus pakaian yang sudah terlanjur saya beli bagaimana? Gak mungkin kan saya bawa pulang ke Asrama. Walaupun sedikit tapi ribetnya kan lumayan juga. Alhamdulillah, atas izin Allah ia memudahkan masalah saya. Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Bu Ida ternyata memiliki toko langganan yang bisa dipercaya untuk menitipkan barang-barang saya untuk sementara. Dan memang biasanya Bu Ida kalau belanja banyak, barang-barangnya beliau titipkan ke toko tersebut. Pemilik toko tersebut biasa dipanggil Datok atau Uda. 


Jam 15.00 saya dan Bu Ida harus berpisah di Stasiun Tanah Abang. Bu Ida harus kembali ke Pasantren anaknya di Kalideres. 

Terima Kasih Ya Allah engkau memberikan saya kesehatan, kekuatan dan memberikan saya kemudahan hari itu. Sungguh nikmat yang engkau berikan begtiu indah. Atas izin-Mu pula engkau mempertemukan saya dengan Bu Ida. Melalui beliau saya banyak belajar dan tau hal-hal baru. 


Semoga bisnis pakaian saya dapat membawa berkah. Dan bisnis saya dapat menjadi rahmatan lil alamin. Aamiin...


Tunggu cerita saya selanjutnya.... lebih seru, insya allah. :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRADISI MAKAN SAPRAHAN: Keindahan Budaya di Kabupaten Sambas

TRADISI MAKAN SAPRAHAN: Keindahan Budaya di Kabupaten Sambas Assalamualaikum. Hello semuanya. Kalian mungkin sudah sering dengar dan baca bahwa Indonesia memiliki 17.504 pulau dan 1.340 suku. Kekayaan alam dan budaya negeri pertiwi inilah yang menjadikan Indonesia dikenal dunia, memiliki banyak potongan ‘surga’ yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Panorama alam Indonesia yang menawan juga indah menjadi salah satu alasan banyaknya traveller mancanegara berbondong-bondong terbang ke Indonesia. Bahkan masyarakat Indonesia, termasuk saya, mengukir mimpi dapat mengelilingi berbagai daerah di negeri tercinta.

Pertama Kalinya Ikut Buda' Blogger Pontianak Gathering di Hotel NEO Gajah Mada

Jam di layar handphone menunjukkan pukul 18:24 Wib. Sebelum berangkat, ta k lupa Bee memastikan kembali baterai dan kartu memori sudah terpasang di dalam kamera. Lalu b ergegas Bee taruh di dalam totebag.  "Sudah pasti terlambat," gumam Bee dan kemudian sedikit menambah laju motor mengingat di undangan acara akan dimulai 6 menit lagi. Ternyata arus lalu lintas kota Pontianak di malam jumat saat itu cukup ramai. Ada yang santai di coffee shop , berbelok menuju Mall, ataupun nongkrong di Taman Digulis. Sedangkan Bee dalam perjalanan menuju ke salah satu hotel bintang tiga Kota Pontianak, Hotel NEO Gajah Mada yang berlokasi di Jalan Gajah Mada untuk menghadiri Buda' Blogger Pontianak mini gathering .  Sebelum makan-makan, kita foto dulu

3 Tips Sustainable Fashion Dalam Kehidupan Sehari-hari Bersama Asia Pacific Rayon (APR)

Manusia tidak akan sehat, tanpa alam yang sehat, dan begitu juga sebaliknya. Assalamu'alaikum. Hallo semuanya! Ini adalah kutipan dari Bu Kinari Webb, pendiri organisasi nirlaba Bernama ASRI, tempat Bee bekerja. Kata-katanya sangat membekas dan nyambung ya dengan kita. Tak bisa dipungkiri bahwa manusia sangat membutuhkan Bumi yang sehat untuk dapat hidup sehat. Namun kita sering lupa untuk merawat ‘rumah’ kita ini, ygy? Contohnya saja apabila ada kebakaran hutan atau meningkatnya polusi udara maka akibatnya manusia berisiko terkena penyakit pernapasan. Untuk mengurangi dampak dari krisis iklim maka diperlukan aksi nyata dalam menjaga Bumi dengan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan atau sustainable living . Langkah yang paling mudah, seperti hemat energi, menggunakan transportasi umum, mengurangi penggunaan plastik, dan melakukan daur ulang kertas secara kreatif atau disebut juga paper upcycling . Oh iya, ternyata apa yang kita pakai pun bisa mempengaruhi lingkungan loh? Pa