Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Diriku Memaknai Kekalahan

Ilustrasi: Penulis “Kalah lagi,” ucap saya lirih.  Untuk kesekian kalinya saya membaca kembali nama-nama yang tertulis di layar laptop. Dan benar saja, tak saya temukan nama Oka Nurlaila disana. Rasanya hati ini seperti plastik yang disiram air panas. Menciut. Mimpi yang sedari tahun 2012 saya bangun dan dambakan. Jilbab Travel Writer. Dibenak saya semuanya terasa begitu dekat, terus mendekat dan semakin dekat. Sedekat 5cm. Tapi sampai saat ini masih belum bisa saya miliki. Ingin menangisi kekalahan rasanya sudah lelah dan tidak berguna. Sejujurnya dada ini seperti terisi batu-batu besar. Begitu menyesakkan. Berkali-kali saya menarik nafas panjang dan menghelanya. Berharap semua batu-batu tersebut pergi bersama nafas yang saya hela.

Mendambakan Harta Karun Dari Surga Tropis

Deru ombak yang menggulung, pasir putih yang terhampar, semilir angin laut yang membuat ujung jilbab ku melayang, ditambah lagi irama nyiur kelapa yang melambai. Dari jauh dapat ku lihat birunya langit dan laut yang berpadu di ujung pandang. Sebuah pemandangan indah yang tak memiliki batas. Belum lagi segores emas yang merona di langit, semakin menambah keanggunannya. “Pantai!” Setiap pulang ke Kalimantan Barat, Pantai merupakan tempat yang telah masuk ke daftar wajib di kamus liburan panjang ku. Rasanya sungguh bahagia bisa menenggelamkan jari jemari kaki ku ke dalam pasir dan pada akhirnya akan hilang bersama buih-buih air di pantai. “Aaaah, berapa kali harus ku jelaskan betapa indahnya pesona pantai.”