“Kenapa ka?” tanya mbak Desi dari
belakang menghampiri saya yang sedari tadi sering memperbaiki posisi ransel di
pundak.“Berat ya?” tanya mbak Desi lagi seolah
dapat membaca pikiran.“Iya mbak berat. Padahal isinya sedikit.
Tapi kok berat ya?” jawab saya lemah.“Memang kalau ransel ada yang udah
berat dari sononya,” ucap Mbak Evrina menambahkan.
Aaaah, waktu itu perjalanan menuju gate keberangkatan ke Hongkong di Bandara Beijing terasa menyiksa banget. Sebenarnya selama traveling di Beijing, saya sudah merasa heran dengan ransel yang saya pakai. Isinya sedikit tapi kenapa berat? Tapi kali itu saya sudah tidak bisa menahannya. Alhasil selama mengantri di loket imigrasi dan security check, ranselnya saya seret. Puk puk puk yang sabar ya pundak T^T.
Aaaah, waktu itu perjalanan menuju gate keberangkatan ke Hongkong di Bandara Beijing terasa menyiksa banget. Sebenarnya selama traveling di Beijing, saya sudah merasa heran dengan ransel yang saya pakai. Isinya sedikit tapi kenapa berat? Tapi kali itu saya sudah tidak bisa menahannya. Alhasil selama mengantri di loket imigrasi dan security check, ranselnya saya seret. Puk puk puk yang sabar ya pundak T^T.