Langsung ke konten utama

Last Day - Apakah Saya Temukan Cinta, Cita dan Cerita di Beijing?

Asslamu'alaikum Beijing

Rabu (13/01/2016) adalah hari keempat saya, Mbak Evrina dan Mbak Desi di Negeri Tirai Bambu. Alasan kenapa judul tulisan perjalanan ini “Day 4 – Apakah SayaTemukan Cinta, Cita dan Cerita di Beijing?” karena di paragraf kedua terakhir yang saya tulis saat lomba menulis artikel kreatif tahun lalu adalah, “Saya percaya kita semua berhak menemukan Cinta, Cita dan Cerita di setiap perjalanan.” Oleh sebab itu saya ingin menceritakan apa saja Cinta, Cita dan Cerita yang dialami selama di Beijing.


Sebelum menguak *elah bahasanya XD* ketiga hal tersebut, saya ingin berbagi cerita perjalanan hari kempat atau hari terakhir di Negeri Panda bersama Cheria Halal Wisata terlebih dahulu. Seperti biasa sebelum berangkat kami sarapan di hotel. Jam delapan Ms. Xiu dan Mas Driver jemput dengan mobil biru dongkernya.

Tempat pertama yang dikunjungi adalah Tiananmen Square, the largest city square in the world. Untuk sampai ke area Tiananmen Square harus jalan kaki cukup jauh dari tempat pemberhentian mobil. Di perjalanan kami melewati sebuah gedung dengan tiang-tiang besar. Ratusan orang telihat mengantri untuk masuk. Saya bisa bayangkan betapa tersiksanya mereka menunggu giliran masuk ditengah cuaca pagi yang dingin menggigit. Saya sendiri beberapa kali mengencangkan syal rajut di leher hingga menutup hidung, pipi dan dagu.

Akhirnya kami berada di Tiananmen Square setelah melewati security check yang lumayan ketat. Bahkan polisi-polisi juga berjaga di dalam Tiananmen Square. Mata tajam, tegap dan fokus. Tapi kami dan pengunjung lainnya tak merasa terganggu dan masih tetap bebas berfoto ria. Saat itu langit biru begitu cantik berhiaskan awan putih, maka semakin menggila-lah kami mengabadikan momen disitu. Beberapa penjual jasa foto langsung jadi juga menjamur. Hingga tiba-tiba seorang pria berjas tebal dan topi bulu-bulu mendekat dan memperingati. Oalah ternyata Pak Polisi ganteng itu bilang nggak boleh foto dengan kertas-kertas. Baiklah pak *memasukan lembaran-lembaran kertas ke dalam tas*.

Tiananmen Square
Syukurnya nggak masalah foto dengan bendera. Intinya jangan sama kertas. | Photo: Evrinasp
Tiananmen Square
Langitnya cakep kan ya? :D | Koleksi Photo: Evrinasp

Setelah puas cekrek sana-sini kami melanjutkan perjalanan dengan melewati terowongan penyebrangan yang menghubungkan Tiananmen Square dan Forbidden CityBangunan khas berwarna merah dengan ukiran-ukiran cantik khas China selalu menjadi sorotan kamera semua pengunjung disana. Untuk menuju kawasan Forbidden City (Kota Terlarang), kami harus memperlihatkan passport sebagai bukti identitas.

Istana kerajaan pada masa Dinasti Ming juga Dinasti Qing ini terbagi menjadi dua ruangan yaitu sebagai ruang kerja dan kediaman kerajaan. Berdasarkan penjelasan Ms.Xiu, pada zaman dahulu sang Kaisar memiliki 3000 orang istri. Sedangkan kamar-kamar di Istana terdapat 9999 kamar. Untuk menjaga dan melindungi istana dari serangan musuh, maka tanah di Istana pun dibuat hingga 15 lapisan. Sehingga musuh tidak dapat melakukan serangan dari bawah. Cerita dan sejarah Forbidden City sungguh menarik. Sayangnya kami tidak bisa explore lebih jauh karena waktu yang terbatas.


Asslamu'alaikum Beijing
At Forbidden City | Thank you fotonya, mbak Evriansp 

Perjalanan berikutnya menuju Wang Fu Jing Shopping Market. Barang-barang yang dijual disana jauh lebih mahal dan high class. Jadi buat traveler berdompet irit seperti kami, tentu sudah cukup lihat-lihat saja. Pemandangan bangunan-bangunan tinggi dan etalase-etalase pakaian dari brand terkenal mengihasi pusat perbelanjaan. Meskipun begitu kami sudah cukup senang dapat berfoto ria dengan patung-patung lucu disana.


Wisata Muslim China Cheria

Jam Nixon biru menunjukkan waktu berkeliling di Wang Fu Jing Shopping Market telah usai. Hari itu makan siang kami di Jin Cheng Wan yang juga menyediakan menu halal. Restoran berwarna hijau ini memiliki ciri khas yang sama seperti Wangasi Muslim Restaurant. Semua pelayan laki-lakinya mengenakan peci putih yang sepadan dengan warna seragamnya. Ini adalah makanan yang paling saya suka selama di Beijing. Akhirnya kesampean juga makan ikan karena dua minggu sebelumnya saya sempat sakit dan memang pengen banget makan ikan.


Wisata Muslim China Cheria
Photo: Evrinasp

Setelah makan kami shalat di Fayuansi Mosque. Masjid pertama yang dibangun pada tahun 645 pada masa Dinasti Tang oleh Kaisar Li Shimin. Menurut saya Masjid Fayuansi lebih besar dari pada masjid-masjid yang sebelumnya kami kunjungi. Di area masjid juga terdapat kios yang menjual perlengkapan shalat, aksesoris islam seperti gantungan dan masih banyak lagi. Beberapa penjual pun menjual berbagai makanannya di depan masjid.


Masjid di China
Masjid Fayuansi tampak dari depan | Photo: Evrinasp

Tea Ceremony di Dr.Tea menjadi salah satu momen bahagia kami karena dapat menikmati teh enak secara gratis, hehe. Terus kami dibuat terkesima dengan patung bernama pee-pee boy. Patung ini berfungsi untuk mengukur kadar air apakah sudah cukup panas atau belum. Caranya adalah dengan meniyiram air panas di atas patung pee-pee boy. Jika air sudah cukup panas maka si pee-pee boy akan memberi tanda dengan mengeluarkan air seperti lagi pee.


Foto di depan Toko Dr. Tea | Photo: Evrinasp

Tidak jauh dari Dr. Tea, kami masuk ke bangunan lain yang ternyata adalah Jewelry Store. Siapa sangka bangunan merah dengan atap khas china ini adalah Toko Perhiasaan Mutiara. Toko ini tepat berada disebrang kawasan China Town dan dua atau tiga blok dari Toko Dr.Tea.
Wisata Muslim China Cheria
Di depan Jewelry Store | Pada meratiin apaan sih mbak? Kok serius banget? XD | Photo: Me

Di Jewelry Store kami diberi tau bagaimana proses mutiara terbentuk dan tips cara membedakan real and fake pearl. Mutiara tidak hanya digunakan sebagai perhiasan tapi juga sebagai kosmetik dan minuman kesehatan. Setelah diberikan berbagai informasi, pihak jewelry store mengajak kami keliling-keliling melihat koleksi perhiasan mutiara. Disana mereka sama sekali tidak memaksa untuk membeli dan memang dari awal si mas-nya juga sudah bilang, “kalau suka dan ingin beli, silahkan. Kalau tidak, nggak masalah. Silahkan ambil informasi dan ilmunya saja." 

Salah satu cara mengetahui apakah mutiara itu asli atau palsu adalah dengan cara menggosok permukaan mutiara dengan mutiara lainnya. Mutiara asli jika digosok akan mengeluarkan serbuk dan permukaan mutiara tersebut tidak akan meninggalkan garis atau bekas. Sedangkan mutiara palsu sebaliknya. 


Jewelry Store
Beberapa koleksi kalung dan gelang mutiara. Jangan tanya harganya. Tentu mahal XD. | Photo: Evrinasp

Tak terasa perjalanan hari keempat berakhir setelah makan malam di Wangasi Muslim Restaurant terlebih dahulu. Pada malam harinya kami bertiga mulai packing untuk pulang besok ke Indonesia. Beberapa buah tangan dan pakaian milik saya sudah tersusun gak rapi di koper. Jujur saja nih sebelum berangkat banyak yang nitip minta dicariin Chung Chung. Ternyata demam Assalamu’alaikum Beijing belum reda, hehe. Ntar kalau saya ke Korea, jangan-jangan pada nitip minta dicariin Hyun Geun, hehe XD.
"Terus selama empat hari di Beijing, Apakah saya temukan Cinta, Cita dan Cerita?"


Cinta

Saya menemukan Cinta Allah yang begitu besar mulai dari keberangkatan sampai selama perjalanan. Banyak drama yang terjadi mulai dari persiapan keberangkatan menuju Beijing hingga pulang kembali ke Indonesia. Tapi Alhamdulillah, Allah berikan jalan, kemudahan dan yang sangat penting lagi kesehatan. Selama di Beijing, kami bertemu dan mengenal banyak orang. Banyak nikmat dari-Nya yang tidak bisa saya sebutkan, sedangkan syukur rasanya masih belum maksimal.

Cita

China menjadi negara pertama yang mewujudkan cita-cita yang selama ini saya dambakan. Selama di Beijing, saya pun menerbangkan banyak mimpi bersama syair-syair doa, seperti wisuda S1 tahun 2016, traveling ke Korea, Finlandia juga negara Eropa lainnya dan masih banyak lagi. Selain itu memanjatkan doa agar cita-cita keluarga, teman dan sahabat dimudahkan oleh Allah untuk segera terwujud.

Cerita

Tentu sudut pandang cerita saya berbeda dengan Mbak Evrina dan Mbak Desi. Banyak cerita dan pengalaman unik yang saya rasakan juga alami ketika bersama mereka. I am feel happy have travel mates like you dear. Semoga kita dapat traveling bersama lagi ya, mbak. :* 

Terima kasih juga untuk Cheria Halal Wisata yang sudah memberikan fasilitas menyenangkan mulai dari pesawat PP, akomodasi selama di beijing, penginapan bahkan uang saku. Semoga selalu menjadi biro perjalanan muslim yang semakin baik, berkah dan sukses. Aamiin :)


Wisata Muslim China Cheria
See you later China. | Malam terakhir di Beijing. | Photo: Me

Komentar

  1. aaahhhh... jd kangen okaaa :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya mbak. susah move on dan pengen lagi rasanya :D

      Hapus
  2. waaa seru banget perjalanannya....

    BalasHapus
  3. ah seru banget kayaknya~ tempatnya jg lumayan banyak.. tapi itu tsakeup kebijakan ga boleh foto sama kertasnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kayaknya. Kebijakan dari sono gak boleh foto sama kertas. Haha XD

      Hapus
  4. Aku ngiriiii iiih seru banget jalan-jalannya...

    BalasHapus
  5. pas ke beijing dulu, aku dan suami ga pake travel agent.. tp kami smpet sehari pake tur lokal hotel, dan sama dong dibawa juga k toko mutiara itu dan dr tea.. ama 1 lg toko sutra ;p.. hahahaha, aku tuh masalahnya tipe yg kasian kalo ga beli brg jualan org lain ;p.... jd lah kita bnyk shopping di toko sutra ama dr tea.. tp memang enak sih teh nyaaa.. cuma pas sampe di rumah nth kenapa teh buatanku ga bs seenak itu -__-. tp bantal sutra yg aku beli ampe skr udh 5 thn msh bgs mbaaa... sebandinglah ama harganya ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, berarti tour agent mereka disana kompak ya. Bisa samaan tempatnya.
      sebenarnya juga pengen beli yg di sutra. Tapi apa daya, isi dompet tak tebal XD hihihi. untungnya di Dr.Tea kami beli,tapi belum saya coba bikin disini. Hehe...

      Hapus
  6. kita masih ada pe errrr, mau digarap segera ah, udah baca terakhir jadi sedih, kapan2 kita ngetrip bareng ya, eh besok mau bareng ding

    BalasHapus
    Balasan
    1. hari ini kita ngetrip ke lebak bulus heheh XD.

      iya nih. Harus dicicil segera.

      Hapus
  7. tuuu kan mbak oka emang lebih keceeeee hehe sampe cina euuyy jalannya hehe... wah temen mbak evrina juga tho mbak hehe keren" dah hehe salam ya mbak buat panda wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku mah apa atuh. belum bisa dibilang keren . wkwkw. siip in sya Allah disampein. wiiih mbak ev terkenal euy...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sayuran Khas Indonesia: Enaknya Tebu Telur

Sayuran Khas Indonesia: Enaknya Tebu Telur Pernahkah anda  mencicipi sayur Bunga Tebu? Bagaimana rasanya? Enak bukan? Atau jangan-jangan belum pernah mencobanya? Atau tidak tau bahwa tanaman yang mirip tebu ini memiliki bunga yang dapat dimakan? Bunga Tebu atau biasa disebut Tebu Telur adalah termasuk jenis sayur-sayuran. Dalam bahasa latin namanya adalah Saccharum edule Hasskarl . Kalau di Jawa, Tebu Telur bernama Tiwu Endog atau Terubus . Sedangkan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal dengan Tebu Endog atau Tebu Terubuk . Alasan kenapa bunga tebu ini disebut Tebu Telur karena teksturnya mirip dengan telur ikan. Awalnya ketika Mama menawarkan Tebu Telur , dibayangan saya bentuknya bulat-bulat putih, lembek seperti ulat. Saya diam saja ketika tau Mama berhasil memborong banyak Tebu Telur di pasar Sanggau untuk dibawa pulang ke Pontianak sebagai menu masakan di rumah dan oleh-oleh ke tetangga.

Satu Hari Explore Korea di Jakarta

Satu Hari Explore Korea di Jakarta -  Annyeong haseyo.  Welcome back to my blog. Untuk pendahuluan, saya ingin menjelaskan bahwa saya termasuk pencinta Korea. Tapi lebih ke tourism dan budaya. Mengenal dan belajar langsung budaya Korea di negaranya menjadi salah satu impian terbesar. Merasakan pengalaman empat musim di Negeri Kimchi selalu terbayang-bayang di kepala. Sambil menunggu belajar ke negeri aslinya, saya bisa mengenal lebih dahulu budaya negeri K-Pop ini di negera tercinta. Indonesia. Ya, selagi bisa dijangkau dompet dan badan (baca: gak jauh dari tempat tinggal). Jadi, hari Sabtu lalu saya bersama dua orang sahabat saya (juga Korea Addict) berangkat dari kosan menuju Korea Cultural Center Indonesia (KCCI). Soalnya disana lagi ada event Hanbok New Experience dengan teknologi green-screen (chroma key). Itu loh yang bisa pilih background lewat komputer. Nah berita bagusnya, disana kami berksempatan untuk memakai pakaian tradisional khas Korea yaitu Hanbok sec

Perjalanan Hemat Sekeluarga Ala Backpacker ke Kuching, Malaysia

Assalamualaikum, halo semuanya! Menjelang lebaran Idul Fitri 2019 lalu, Bee mendapatkan tugas oleh kantor ke Kuching, Malaysia. Setelah beres urusan kerjaan, Bee ambil cuti dan berencana untuk menikmati bulan Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi dengan melakukan perjalanan ala backpacker mulai dari Sarawak - Miri - Brunei Darussalam bersama keluarga, dan dilanjutkan backpacker-an dengan teman ke Kota Kinabalu.