Langsung ke konten utama

Perdana Baca Buku The Naked Traveler #TNTrtw Part2


Buku The Naked Traveler #TNTrtw Part 2 Oleh Trinity
The Naked Traveler #TNTrtw Part2

“Travelling is travelling. The great affair is to move.”

“#TNTrtw is a humble experience”

“You will naver be alone in traveling.”

Assalamualaikum. Hello semuanya.

Bee mau cerita kesan setelah membaca salah satu buku karya Trinity. Mungkin disaat semua orang sudah membeli dan khatam alias selesai membaca seluruh sekuel buku The Naked Traveller. Baru sekarang saya yang ter-wow, wow. Jadi berasa excited sendiri.


Dari banyaknya buku karya mba Trinity, hanya tiga buku yang tersedia di Gramedia Pontianak. Buku The Naked Traveler #TNTrtw Part2, buku The Naked Traveler yang cover-nya biru dan buku The Naked Traveler yang covernya Maudy Ayunda.

Bingung sih enaknya mulai baca buku Mba Trinity dari yang mana. Mau borong semua, isi dompet cekak *sedihakutuh. Akhirnya saya pilih yang cover hijau ngejreng dengan ilustrasi sendal jepit bergambar peta Amerika Selatan.

The Naked Traveler #TNTrtw(Roud-The-World-Trip) Part 2

Kenapa membeli buku ini?


Pertama, karena memang suka buku yang berbau traveling. Kedua, kisah perjalanan yang diceritakan adalah negara yang belum pernah Bee baca dari koleksi buku-buku yang pernah dibeli.

Udah itu saja?

Tentu ada pertimbangan lain. Muhehe, beli buku saja udah kayak beli baju.

Desain Cover The Naked Traveler #TNTrtw Part2


Poin pertama yang menjadi pertimbangan Bee adalah desain cover buku. Dari sekian banyak buku di toko. Tentu mata kita sendiri yang langsung menyeleksi buku-buku yang tersusun di rak. Kalau di mata saja udah menarik perhatian, maka biasanya tangan reflek ambil, bukan?

Saya sendiri cenderung lebih tertarik dengan buku yang desain covernya seperti ilustrasi, gambar, karakter, doodle  abstrak, dll. Ketimbang sampul buku yang real wajah manusia. Itu sebabnya buku the Naked Traveller yang bergambar Maudy Ayunda nggak dibeli. Tapi bukan berarti nggak suka ataupun jelek ya. Namanya juga selera.

Sampul buku The Naked Traveler #TNTrtw Part2 berwarna hijau gonjreng juga ilustrasi simpel dan nyentrik. Sebuah sandal jepit bergambar peta Amerika Selatan sebagai destinasi perjalanan.

Narasi dan Testimoni Buku


Kebiasan Bee kalau beli buku adalah baca narasi juga testimoni di sampul belakang. Nah, The Naked Traveler #TNTrtw Part 2 ini tidak ada testimoni. Meskipun begitu narasi atau gambaran singkat cerita sudah bikin penasaran pengen baca.

Bagaimana enggak penasaran coba? Habisnya Mba Trinity mendeskripsikan bukunya ini dengan kalimat, “Bersiaplah untuk berdebar-debar menyusup ke pusat kartel Kolombia, nyekar ke makam Che Guevara di Kuba, bertamu ke rumah Bob Marley di Jamaika, diving di gua suku Maya di Meksiko, hingga meluncur di air terjun di Guatemala.”

So that’s why I decided to buy this book :)

Begini Jadinya Setelah Membaca Buku The Naked Traveler #TNTrtw Part 2


Buku setebal 262 halaman ini nggak cuma sukses bikin saya terkagum-kagum tapi juga nyengir dan ngakak sendiri. Mulai dari makanan yang disangka bangkai tikus, sampai masakan yang baunya kayak bau pipis. Belum lagi cerita Mba Trinity yang harus cipika-cipiki sama sopir taksi di Kuba. Menang banyak nih pak supir disana, haha.

Di setiap perjalanan apalagi sampai setahun tentu semuanya nggak haha-hihi happy. Tentu ada momen menegangkan, mewek dan bikin dek-dekan. Salah satunya adalah perjalanan Mba Trinity dan travelmate-nya Mba Yasmin dari Negara Guatemala ke Negara Meksiko. Kalian mau tau berapa lama perjalanannya? 32 jam! Bisa dibilang 32 jam itu penuh drama. Sedih aku tuh kalau berada di posisi Mba Trinity.

Buku The Naked Traveler #TNTrtw Part 2 Oleh Trinity
Mba Trinity di Rumah Bob Marley di Jamaika | Instagram: trinitytraveler

Tamat membaca The Naked Traveler #TNTrtw Part 2, saya jadi ‘teracuni’ buat RTW alias Round Trip World. Tentu Amerika Selatan masuk sebagai destinasi impian.

Seseram bagaimanapun, Bee penasaran pengen merasakan lenyeh-lenyeh cantik dengan sekawanan anjing laut di Snow Beach, Ekuador. Lalu menyaksikan secara langsung keindahan Air Terjun Iguacu, Brasil – salah satu situs warisan dunia UNESCO. Tak ketinggalan pula mengunjungi Gurun Atacama di Cile, tempat melihat jutaan bintang kerlap-kerlip dengan mata telanjang, bahkan Planet Jupiter kelihatan disana. Masih banyak lagi tempat seru dan eksotis yang Mba Trinity telah kunjungi.

Faedah lainnya yang tak kalah penting dari buku ini menurut Bee adalah tips, catatan juga rekomendasi bagaimana bisa survive keliling dunia dalam setahun. Saran dan catatan yang diceritakan mulai dari cara berhemat, makanan, gadget, tempat wisata hingga trick biar bisa untung banyak ada di buku ini.


Buku The Naked Traveler #TNTrtw Part 2
Mba Trinity di Air Terjun Iquacu Brazil | Instagram: trinitytraveler

Jatuh Hati Dengan Buku The Naked Traveler #TNTrtw Part 2


Hal lain yang menjadi daya tarik dan bikin senang baca buku ini adalah cara penyampaian cerita yang digunakan Mba Trinity sangat sederhana. Ceplas-ceplosnya masih aman dibaca. Selipan humor, sarkasme dan harapan yang disampaikan juga sukses bikin saya angguk-angguk dan mengundang gelak tawa. T.O.P deh Mba T!

Selain itu isi bukunya colorful. Dimana tulisan dan kertasnya warna-warni. Belum lagi ada beberapa kalimat yang ditebalkan dengan warna gonjreng kayak distabilo gitu. Terlihat menarik dan gak annoying pas dibaca.

PR!

Beberapa poin yang Bee lingkari dan dijadiin PR kalau mau RTW adalah pertama mesti belajar bahasa spanyol. Sebab dari cerita Mba Trinity, selain bahasa inggris, bahasa spanyol juga sangat membantu. Kedua, punya modal buat jalan-jalan (jelaslah ya). Ketiga, cari teman buat jalan bareng. Kalau nggak ada temannya, aku susah dapat ACC orangtua. Keliling dunia bareng teman hidup lebih oke lagi *eh. Kalau kamu?

So far, Alhamdulillah Bee puas banget baca buku The Naked Traveler #TNTrtw Part2. Dan niat selanjutnya mau beli buku The Naked Traveler #TNTrtw yang Part1 dan serial lainnya, hehe bacanya loncat-loncat, biarlah.

Keterangan lainnya tentang buku The Naked Traveler #TNTrtw Part 2

Pengarang : Trinity
Bahasa : Indonesia
Penerbit : B-First
Jumlah Halaman : 262
Genre : Travel, Nonfiksi
Harga : Rp.79.500,- (Gramedia Pontianak, harga normalnya sekarang kurang tau)

Buku The Naked Traveler #TNTrtw Part2 ini Bee kasi lope lope 9/10 *sign heart*

“If you want to go fast, go alone. If you want to go further, go together.”
(African Proverb)

“You don’t Have to be Rich to Travel The World.”

Sekian blog post kali ini yang entahlah disebut review atau curcol. Seperti biasa pesan penutup Bee, terus bersyukur dan tebar kebaikan. Salam.

Komentar

  1. Ahh.. baca-baca tentang traveling kadang membuat sedih hati wkwkwk... pengen jugaaa traveling keliling bumiiii... kapan yaaaa... ><

    BalasHapus
  2. Aku pengen traveling, tapi kerjaan yang padet jadi nggak bisa kemana2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau udh urusan kerjaan bawaannya jadi dilema ya klu mau travelling

      Hapus
    2. iya mbak
      ninggalin kerjaan gk mungkin

      Hapus
  3. Sampai kapanpun salut sama trinity.. meskipun aku belum pernah baca bukunya hehe. Thanks for sharing ya bee..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anytime... coba deh baca bukunya sekali. Siapa tau nagih kayak aku, hehe

      Hapus
  4. Kayak istri saya, suka ngumpulin buku perjalanan, terutama naked traveler

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaa keren udh koleksi buku naked traveler. Aku baru baca satu

      Hapus
  5. Travelling pasti seru ya, aku jadi pengen beli bukunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ditunggu ceritanya habis baca bukunya ya mba kalau udh dibeli. :)

      Hapus
  6. Belum bacaaa.. Padahal udah banyak yg nyebut. Kawatir mupeng saya :p

    BalasHapus
  7. sering denger si tentang trinity apalagi bukunya yg uda difilmin the naked traveler. tapi belum pernah baca bukunya :( aaaaaaaaaakk jadi penasaran sama isi bukunya

    BalasHapus
  8. Abis baca the naked traveler pasti pengen nyontek nekadnya mbak trinity. Yakan yakan yakan?

    BalasHapus
  9. Sering pegang bukunye tapi ndak pernah baca sampe habis.
    Wadaw.., mungkin lebih suke genre lain ye kak :)

    BalasHapus
  10. Aku pun baca buku ini ketawa dan senyum-senyum sendiri pas baca nya, emang lucu menghibur bukunyaaa :)

    Salam kenal,
    Dee - heydeerahma.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alasan Kenapa Film Pesantren Impian Layak Ditonton

Alasan Kenapa Film Pesantren Impian Layak Ditonton Apa genre film favoritmu? Apakah romance? Atau komedi? Kalau saya pribadi lebih suka genre drama, adventure dan mystery atau thriller. Film thriller favorit saya adalah Film Sherlock Holmes. Aaah, siapa sih yang nggak suka film detektif asal Britania Raya ini. Film yang diadopsi dari buku karya Sir Arthur Conan Doyle. Sebagai penyuka film bergenre thriller, saya penasaran dengan salah satu film Indonesia yang baru saja rilis tanggal 3 Maret lalu. Sebab foto dan trailer film yang disutradai oleh Ifa Isfansyah ini kerap berseliweran di timeline sosial media. Film yang digarap oleh MD Pictures itu bernama Pesantren Impian . Film yang diadaptasi dari sebuah novel karya seorang penulis terkenal bernama Asma Nadia. Sebelumnya ingin memberi tau bahwa saya pribadi belum sempat membaca novel Pesantren Impian. Jadi pada blogpost review kali ini, saya tidak akan berkomentar terkait kesamaan atau perbedaan cerita antara novel d...

Petualangan Spontan Ikutan Pameran Foodscapes Bentang Pangan di Batu Ampar, Kalimantan Barat

Jam 9 pagi, lalu-lalang perahu, sampan, dan klotok terlihat sibuk di sekitar perairan Batu Ampar. Selama lima hari empat malam Bee tinggal di rumah yang memiliki teras belakang menghadap langsung ke sungai. Angin sepoi-sepoi yang berhembus tentu sangat menggoda buat rebahan sambil main HP dan scroll media sosial.  Tapi Bee ingin menikmati waktu yang tersisa dua jam lagi sebelum kepulangan Bee ke Pontianak dengan menuliskan keseruan Bee selama di desa yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Perjalanan dari Pelabuhan Senghi, Pontianak ke Batu Ampar memakan waktu tiga setengah jam menggunakan kapal speed . Surprisingly , ini pertama kalinya Bee menemukan kapal speed dari Pontianak yang memiliki fasilitas AC, kursi yang nyaman, dan makanan (kemarin Bee dapat ayam geprek). Mendekati Pelabuhan Batu Ampar, Bee langsung dapat melihat Bukit Batu Ampar yang hijau dan bangunan-bangunan pertokoan dan rumah masyarakat di tepian sungai.  Ajakan Spontan Uhuyyyy Sebelum ke Ba...

Sayuran Khas Indonesia: Enaknya Tebu Telur

Sayuran Khas Indonesia: Enaknya Tebu Telur Pernahkah anda  mencicipi sayur Bunga Tebu? Bagaimana rasanya? Enak bukan? Atau jangan-jangan belum pernah mencobanya? Atau tidak tau bahwa tanaman yang mirip tebu ini memiliki bunga yang dapat dimakan? Bunga Tebu atau biasa disebut Tebu Telur adalah termasuk jenis sayur-sayuran. Dalam bahasa latin namanya adalah Saccharum edule Hasskarl . Kalau di Jawa, Tebu Telur bernama Tiwu Endog atau Terubus . Sedangkan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal dengan Tebu Endog atau Tebu Terubuk . Alasan kenapa bunga tebu ini disebut Tebu Telur karena teksturnya mirip dengan telur ikan. Awalnya ketika Mama menawarkan Tebu Telur , dibayangan saya bentuknya bulat-bulat putih, lembek seperti ulat. Saya diam saja ketika tau Mama berhasil memborong banyak Tebu Telur di pasar Sanggau untuk dibawa pulang ke Pontianak sebagai menu masakan di rumah dan oleh-oleh ke tetangga.