Langsung ke konten utama

Puasa Ramadhan di Era New Normal 2022

 Assalamualaikum. Halo Semuanya! Tahun 2022 menjadi tahun ketiga bagi seluruh umat muslim menjalankan ibadah puasa di masa pandemi. Banyak hal yang beubah dan mau tidak mau kita harus belajar terbiasa dengan aturan baru demi keselamatan serta kesehatan bersama. 

Jujur saja di bulan ramadhan tahun pertama pandemi, Bee merasa semuanya campur aduk, seperti sedih, khawatir, kesal, dan banyak deh. Puasa pertama di masa pandemi kita semua jadi banyak belajar sabar, dan tawakal, enggak sih? Sabar dengan kondisi pandemi Covid-19 yang saat itu sedang heboh-hebohnya, yang membatasi kita untuk tidak mudik, ketemu teman, silaturahim ke keluarga dan kerabat secara tatap muka. Sabar enggak bisa jalan-jalan ke lokasi-lokasi wisata selama liburan. Sabar dengan semua rencana yang disiapkan jauh-jauh hari dan berakhir batal. Pada akhirnya kita belajar tawakal bahwa semua ini memang jalan yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT, dan yakin kita bisa melewati masa-masa pandemi atas izin Allah selama berusaha sebaik mungkin.

Tahun 2020, keadaan tidak ada yang banyak berbeda dari tahun sebelumnya. Pandemi tetap ada dengan berbagai macam variannya. Manusia sudah mulai perlahan terbiasa dengan kehidupan new normal. Hanya saja perasan yang mulai lelah dengan keadaan tidak bisa Bee pungkiri. Mental benar-benar diuji di tahun kedua ini, apalagi saat mendengar banyak kabar duka atau kasus positif dari orang-orang yang teman-teman kita kenal, lalu orang-orang yang langsung kita kenal. Ramadhan di tahun kedua pandemi, Bee belajar tak hanya menjaga kesehatan tubuh, tapi kesehatan jiwa. Lalu menggunakan kesempatan ini dengan menggali potensi dan tetap produktif dengan mengikuti beberapa kursus, salah satunya kelas public speaking secara online. 

So happy dapat kiriman paket kue lebaran dari rumah karena enggak bisa pulang

Makanan lebaran Idul Fitri pemberian tetangga. Terima kasih <3

Selanjutnya ramadhan di tahun 2022, orang-orang tidak sepanik tahun-tahun sebelumnya. Banyak orang sudah mulai belajar berdamai dengan keadaan, termasuk Bee, dengan tetap terus berusaha mematuhi semua protokol kesehatan yang ada. Selain itu, Bee belajar bersyukur dengan semua yang Allah berikan, salah satunya kesempatan berpuasa di tahun ini dalam keadaan sehat, serta masih bisa berkumpul dengan keluarga. 

Kalau kamu apa pelajaran atau cerita ramadhanmu selama masa pandemi ini? Sampai jumpa di tulisan Bee selanjutnya. Terus bersyukur, dan tebar kebaikan. Salam!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRADISI MAKAN SAPRAHAN: Keindahan Budaya di Kabupaten Sambas

TRADISI MAKAN SAPRAHAN: Keindahan Budaya di Kabupaten Sambas Assalamualaikum. Hello semuanya. Kalian mungkin sudah sering dengar dan baca bahwa Indonesia memiliki 17.504 pulau dan 1.340 suku. Kekayaan alam dan budaya negeri pertiwi inilah yang menjadikan Indonesia dikenal dunia, memiliki banyak potongan ‘surga’ yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Panorama alam Indonesia yang menawan juga indah menjadi salah satu alasan banyaknya traveller mancanegara berbondong-bondong terbang ke Indonesia. Bahkan masyarakat Indonesia, termasuk saya, mengukir mimpi dapat mengelilingi berbagai daerah di negeri tercinta.

Sayuran Khas Indonesia: Enaknya Tebu Telur

Sayuran Khas Indonesia: Enaknya Tebu Telur Pernahkah anda  mencicipi sayur Bunga Tebu? Bagaimana rasanya? Enak bukan? Atau jangan-jangan belum pernah mencobanya? Atau tidak tau bahwa tanaman yang mirip tebu ini memiliki bunga yang dapat dimakan? Bunga Tebu atau biasa disebut Tebu Telur adalah termasuk jenis sayur-sayuran. Dalam bahasa latin namanya adalah Saccharum edule Hasskarl . Kalau di Jawa, Tebu Telur bernama Tiwu Endog atau Terubus . Sedangkan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal dengan Tebu Endog atau Tebu Terubuk . Alasan kenapa bunga tebu ini disebut Tebu Telur karena teksturnya mirip dengan telur ikan. Awalnya ketika Mama menawarkan Tebu Telur , dibayangan saya bentuknya bulat-bulat putih, lembek seperti ulat. Saya diam saja ketika tau Mama berhasil memborong banyak Tebu Telur di pasar Sanggau untuk dibawa pulang ke Pontianak sebagai menu masakan di rumah dan oleh-oleh ke tetangga.

Novel Jilbab Traveler Asma Nadia: Love Sparks in Korea

Novel Jilbab Traveler Asma Nadia: Love Sparks in Korea Judul               : Love Sparks in Korea Penulis            : Asma Nadia Penerbit          : Asma Nadia Publishing House Jumlah Hal    : 374 halaman Harga              : Rp.64.500,- ISBN                : 978-602-9055-39-9 Menyusul kesuksesan film Assalamu’alaikum Beijing dan Surga yang Tak Dirindukan, maka film Love Sparks in Korea pun akan segera hadir mewarnai perfilman Indonesia. Film berlatarkan Negeri Ginseng ini adalah sebuah kisah cinta dari novel dengan judul yang sama. Sebuah karya hebat dari Jilbab Travel Writer terkenal. Asma Nadia . Di novel Assalamu’alaikum Beijing, saya banyak belajar makna tegar dari sosok Asma yang bersahabat dengan APS-nya. Lalu novel Surga Yang Tak Dirindukan, mengenalkan sabar dan ikhlas dari Arini. Sedangkan novel Love Sparks in Korea , mengajarkan untuk terus membangun impian dan tidak pernah menyerah.